Rabu, 27 April 2011

...

Istirahat yuk! :D 

Minggu, 24 April 2011

Cindy dan Mike

Saya punya film kesukaan dan salah satunya berjudul Mary and Max, semenjak pertama kali saya tonton saya langsung jatuh cinta dan hingga detik ini mungkin sudah sekitar lima kali saya tonton ulang.

Setiap nonton saya sering berharap punya teman seperti Max itu, terserah sih mau bagaimana bentuknya yang jelas bisa nyambung aja.

Lalu, keajaiban terjadi. Kemarin saya main sebuah situs yang bisa ngobrol sama orang asing. Setelah beberapa kali ngaco saya ketemu dengan seorang bapak bernama Mike. 

Mike berumur 39 tahun, sudah menikah dan memiliki dua anak yang lucu-lucu. Dia juga memiliki istri yang cantik. Dalam penglihatan saya dia seorang laki-laki dan ayah yang baik. Entah bagaimana awalnya hingga obrolan kami sangat nyambung, saling mengerti satu sama lain.

Dia bercerita tentang keluarganya, pekerjaannya dan kehidupannya, sayapun demikian. Anehnya, saya langsung merasa nyaman cerita apapun ke Mike. Sepertinya dia juga begitu. Kami bercerita panjang lebar tentang banyak hal.

Banyak dari kata-katanya membuat saya bersemangat entah tapi saya merasa apa yang dikatakannya itu jujur dan jadinya menyenangkan. Itu adalah obrolan yang menyenangkan. Sungguh.

Saat paling menyedihkan adalah ketika obrolan kami harus terhenti karena Mike harus kembali bekerja. Anehnya adalah saya merasa sedih karena tidak bisa ngobrol lagi, padahal saat itu baru ngobrol belum lebih dari sejam.

Saya merasa ini mirip dengan film Mary and Max itu, karena saya mendapatkan teman yang benar-benar mengerti saya. Saya berharap suatu saat nanti akan bertemu dengan Mike. Dan cerita ini mengingatkan saya lagi kalau keajaiban itu benar-benar terjadi.
 
* Untuk Mike, terima kasih telah menjadi teman yang baik karena telah mendengarkan saya dengan sepenuh hati dan datang di saat yang tepat. 
* Oh iya, Mike itu asalnya dari Amerika sama kaya Max di film "Mary and Max".

"God give us relations. Thank God we can choose our friends." (Mary and Max)

Rabu, 20 April 2011

Saya = Keren

Saya hanya manusia yang dikelilingi manusia lain. Tuhan menginginkan saya bermain dan belajar dengan mereka apapun persamaan dan perbedaan yang ada. Apapun yang terjadi Tuhan ingin saya belajar dan menjadikan saya lebih kuat, sabar dan keren. Yah, begitulah..
 
"That which does not kill us makes us stronger."  
Friedrich Nietzsche
 

Minggu, 17 April 2011

The Electrician, Basquiat.

The Electrician :
"You'll get there. It's good to have something to fall back on. That's why I became an  electrician. Pays the rent. You know, I'm artist too."

Basquiat :      
"Cool. I didn't know."

The Electrician :
"Sure. I sclupt. I'm just really finding myself now. What are you, 20? You're just like I was. I'll be forty in July, and I'm glad I never got recognition. It gives me time to develop."

*from a great film, Basquiat.

Spektrum itu untuk selamanya

Susahnya kalau sudah terlalu sayang ke sesuatu. Saya sayang sekali sama Spektrum saya itu, sayang sampai susah untuk menjauh dan memang tidak mau.

Banyak alasan untuk saya sayang Spektrum. Disana saya menemukan teman-teman yang aneh yang kebanyakan mau menerima saya apa adanya. 

Saya juga banyak belajar, terutama ketika saya menjadi pengurus. Ini terlihat berlebihan tapi benar, saya belajar hidup di Spektrum. Saya belajar sifat manusia, saya belajar menangani masalah, saya belajar menangani manusia, saya belajar mengatur waktu, saya belajar mengatur kepentingan dan yang paling penting adalah saya jadi tahu yang mana yang teman dan yang mana yang bukan.

Saya belajar banyak, itulah yang membuat saya sayang. Karena saya tumbuh dan berkembang disana, ibarat keluarga kedua. Menikmati lelucon-lelucon yang tidak penting atau membahas masalah-masalah serius, disana saya bisa lakukan dan tetap menjadi diri saya sendiri.

Saya sedang sedih, bukan karena Spektrum tapi karena orang-orangnya. Orang-orang yang bikin saya kesal karena hanya datang disaat hura-hura dan ketika acara penting seakan menghilang tanpa alasan. Sibuk? Semua juga sibuk tapi tetap punya tanggung jawab kan? Tanggung jawab ke Spektrum karena telah memilih untuk masuk.

Ayolah teman, saya memang senang kalau acara hura-hura itu ramai tapi saya tentu lebih senang kalau acara serius yang tujuannya untuk melanjutkan Spektrum juga ramai. Seperti yang angkot-angkot bilang "Spektrum itu untuk selamanya".

Ini untuk kepentingan bersama kenapa tidak kita lepaskan ego itu sementara.

Jumat, 15 April 2011

"Keliatan Keren" itu Menyebalkan

Saya mulai geregetan banget nih, ada satu hal yang dari dulu bikin saya geregetan. Cerita ini enggak ada awal mulanya karena saya lupa sejak kapan saya geregetan tapi sampe sekarang masih aja geregetan.

Jadi, saya ini suka banget baca kutipan orang-orang. Siapa aja mau terkenal atau enggak asal itu bisa menginspirasi saya. Saya suka baca kutipan karena menurut saya itu dahsyat hanya dengan beberapa kata udah bikin saya diam seribu bahasa dan otak saya muter-muter.

Ada beberapa yang saya suka dan saya jadikan pedoman buat saya. Oh iya ada satu yang saya suka banget itu dari Oscar Wilde, katanya "Be Yourself, everyone else is already taken". Pertama kali saya baca langsung tercengang karena itu pendek banget tapi bener banget dan udah enggak bisa dibantah sedikitpun.

Nah, kutipan-kutipan seperti itu bikin saya seneng dan kadang merasa ada temennya karena mikirnya ya enggak jauh beda. Tentu saja kutipan-kutipan itu keren banget karena keluar dari seorang manusia yang pasti hasil dari pemikirannya.

Saya sering takjublah karena banyak kutipan ngena banget di saya. Ini pembukaannya kepanjangan deh. Jadi yang bikin saya geregetan adalah saya ini kan suka baca kutipan jadi beberapa ada yang saya hapal dan saya juga seorang pemerhati yang baik.

Saya sering kesal kalo ada temen saya atau siapapun yang saya kenal menggunakan kutipan tersebut tanpa mencantumkan nama pemiliknya. Serius, saya kesal banget liatnya. Maksudnya mau keliatan keren? Atau keliatan bijaksana?

Saya sama sekali enggak respeklah sama yang kaya gitu itu malah jadi keliatan sangat enggak keren di mata saya. Apa susahnya sih nulis atau sebut nama pemilik kutipan itu.  Sama halnya sama tulisan, beberapa kali saya menemukan kasus yang sama. Ada orang yang "mengaku-aku" tulisan orang lain karena menampilkan di blog atau dimanapun itu tanpa mencantumkan penulis aslinya. Itu jahat bangetlah.

Saya tahu banget nulis itu enggak mudah, karena harus mengeluarkan hati dan pikiran dalam waktu yang sama. Itu susah banget dan ada orang yang seenaknya aja ngambil tulisan orang lain. Itu sama sekali enggak punya hati.

Apa susahnya sih untuk jujur? Saya rasa kalau seseorang "mengaku-aku" kutipan atau tulisan orang lain sebenarnya dia suka sama tulisan itu tapi belum mampu ke arah sana. Kalo orangnya masih punya malu ya, itu kalo ketauan kan lebih malu lagi.

Ya. Saya emang enggak ngerti sama pemikiran orang-orang itu. Entah memang ingin keliatan keren atau apapunlah yang jelas itu perlakuan jahat. Apa susahnya sih sebut nama pemilik kutipan atau tulisan, kayanya enggak ada yang bikin susah deh. Heran saya heran.. 

Tidak ada salahnya kan mencantumkan sumber dan linkback. Hal ini tidak akan merusak reputasi anda, cuma merusak ego anda. -Enigma-

Kamis, 14 April 2011

Hidup Saya Hebat

Manik depresif atau gangguan bipolar, yakni gangguan suasana perasaan yang melibatkan dua perasaan bertolak belakang, yaitu manik (perasaan senang berlebihan) dan depresif (perasaan sedih berlebihan). Pada beberapa penderita, masing-masing suasana hati dapat berlangsung dalam waktu cukup lama, misalnya masing-masing satu sampai dua minggu sebelum berganti. Namun pada beberapa kasus lain, suasana hati tersebut bisa berubah dalam waktu sehari.
http://www.tanyadokteranda.com/penyakit/2010/08/gangguan-manik-depresif-atau-bipolar

Tanpa bermaksud meyakini diri saya sendiri kalo saya mengidap gangguan bipolar tapi itulah definisinya. Itu adalah kemungkinan pertama perubahan perasaan saya yang cepat, kemungkinan kedua adalah saya sedang PMS dan kemungkinan ketiga adalah saya labil karena masih muda dan lucu.

Tadi saya baru aja nulis tentang saya kesal kan itu. Ternyata apa daya sekarang saya sudah senang lagi. Awalnya ga ada penyebab saya senang, cuma jadi biasa aja. Abis itu saya ngobrol sama temen eh abis itu hardisk saya bener deh.

Saya mau cerita perjuangan saya benerin hardisk ah, enggak penting kok tenang aja. Pokoknya dengan kesabaran dan keuletan yang kokoh saya akhirnya berhasil menyembuhkan hardisk saya itu. Saya sabar banget mindahin data yang ngajak berantem selama seharian lebih dikit.

Tahu apa yang keren dari saya? Karena saya enggak ngerti sama sekali itu kenapa dan benerinnya gimana. Saya enggak nyerah, saya cari-cari penyebabnya apa dan dengan kesotoyan tingkat tinggi saya coba-coba aja semua yang mungkin. Sampai akhirnya itu hardisk bener lagi, terima kasih kepada orang yang posting di kaskus karena jurus saya dicampur jurus dia menyebabkan hardisk saya sembuh.

Lalu ceritanya tentang saya ngobrol sama temen saya, padahal saya tadi males banget ngobrol. Di awal ngobrol juga tadinya saya agak males, tapi saya tak bisa nyuekin temen karena tahu itu enggak enak. Jadi saya ngobrol dari sehari-hari sampe jauh banget tetep ke sehari-hari.

Awalnya saya mau cerita, tapi saya juga enggak tahu sebenernya mau cerita apa. Cuma jadi nyambung aja, rasanya kaya ngobrol sendiri. Saya bilang gini dia bilang gitu tapi kami sepaham, saya jadi seneng dong karena ada yang ngerti. 

Nah, itu dia kami saling ngerti jadi enak banget ngobrolnya. Sebentar tapi berkesan karena saya enggak perlu ngomong panjang lebar buat bikin dia ngerti karena dia beneran ngerti dan bukan sok ngerti.

Begitulah kira-kira hidup saya yang hebat. Oh iya, karena abis ngobrol sama temen saya itu saya jadi inget sebuah kutipan menarik. Begini nih :
"Friendship is born at that moment when one person says to another: "What! You too? I thought I was the only one." — C.S. Lewis

Rabu, 13 April 2011

Akhirnya saya Marah

Oh tidak!! Ini gawat segawat gawatnya gawat. Ternyata saya benar-benar sedang PMS tingkat tinggi dan kacau balau. 

Saya sadar kalau PMS ini nyata setelah hardisk saya itu bervirus. Ini disadari karena sebelumnya saya nonton film sedih dan enggak nangis tapi malam dimana hardisk saya rusak dan MU menang saya nonton film dan saya nangis tersedu-sedu gara-gara film itu.

Oh iya, kenapa di awal saya bilang kacau balau? Karena saya sangat-sangat sensitif dan tak boleh disentuh sedikitpun. Eh malah si hardisk saya itu rusak parah dengan virus dimana-mana dan saya harus mindahin data satu persatu karena virusnya nyebar.

Jadi, sudah seharian ini kerjaan saya itu copy-paste aja dan kadang-kadang datanya ga mau pindah, kadang juga udah korup. Nah, itu tuh yang bikin emosi saya terus meningkat karena mindahin satu persatu dan belum tentu berhasil jadi saya meningkatkan tingkat kesabaran saya.

Sambil sesekali buka internet yang kadang bikin tambah kesel, kesel pertama adalah ada aja yang komentar macem-macem ga jelas dari hal-hal yang saya posting dimana-mana dan enggak lucu sama sekali.

Sampai akhirnya saya online sembunyi-sembunyi dan cuma bales yang penting atau yang beneran butuh saya karena saya lagi kesel kalo diajak ngobrol panjang. Eh, udah bener kondisinya gitu ya tba-tiba temen saya yang pinter ngajak chat, minta ngasih tau tempat unduh film.

Karena saya enggak mau lama, jadi saya udah bukain dulu tuh dan saya kasih linknya sampe dia tinggal pencet yang ada tulisan download, saya kasih dua link dan dia masih banyak tanya. Padahal di awal saya udah kasih tau tempat unduh yang paling gampang.

Herannya masih banyak tanya dan minta ajarin detil lewat YM. Yeh, ribet kali. Terus pas dibilang susah ngajarin lewat YM dengan maksud lain kali pas ketemu saya ajarin, sekarang beli DVD aja dulu eh orangnya malah ngambek. Astaga!!

Lah itu daritadi orang gitu aja kerjaannya ke saya, udah banyak omong, nanya tapi dikasih tau malah ngeyel. Didiemin ngambek, yaelah yang lagi ribet bukan cuma lo aja kali, cobalah tolong diri sendiri dulu. Ribet bener.

Iya banget saya sadar ini adalah postingan termarah saya selama saya ngeblog, tapi saya kesel banget. Tiba-tiba semua orang jadi menyebalkan dan saya bukan pemarah secara langsung jadi pas saya kesel itu saya cuma diem dan senyum nanti kalo saya udah ga kesel sama mereka baru deh bilang biar sama-sama aman dan nyaman.

Untuk saya sendiri dan semua teman atau apapun yang baca tulisan ini, kalau ingin dimengerti coba dong ngerti orang lain juga. Jangan enggak tau diri kalo udah dibaikin malah ngelunjak, kalo udah diperhatiin malah cuek, kalo orang ngalah malah jadi sok berkuasa apalagi kalo udah dingertiin malah minta dingertiin terus. Namanya hubungan itu harus saling kalo enggak ya hidup aja sana sendiri. Inget hidup itu kebolak-balik.

"Perlakukanlah orang lain seperti kamu ingin diperlakukan" -Carl Gustav Jung-


Jatuh Cinta Mati

Jadi, setelah saya meratapi kesedihan karena hardisk saya kena virus dan film-film saya terancam itu. Saya akhirnya memilih untuk ikut nonton bareng Manchester United Vs. Chelsea di sebuah tempat terkenal Jatinangor yang bernama Pajawan bareng temen-temen saya.

Sekitar empat jam saya mencoba menyelamatkan film saya, jam sepuluh saya siap-siap ke kampus lagi untuk kumpul dulu. Nah, jam setengah satu kami berangkat ke Pajawan. Makan-makan, ngobrol-ngobrol dan ngomentarin komentator bola yang saya anggap sotoy dan berlebihan kosakatanya.

Lalu, mulailah itu pertandingan. Entah kenapa dari awal nonton saya udah deg-degan banget nontonnya. Soalnya ini lawan Chelsea, sebuah klub yang saya benci. Saya cuma suka MU dan benci Chelsea, itu sudah tanpa alasan jadi jangan dipertanyakan karena sangat subjektif.

Oh iya, saya nontonnya serius banget loh dan setiap ada tendangan bebas, tendangan sudut hingga tendangan dari tengah lapangan saya selalu bilang ke teman-teman saya begini, "itu klo Beckham yang nendang pasti gol". Saya lakukan sampai teman-teman saya muak dan saya senang.

Tiba-tiba di tengah pertandingan, bolanya lagi keluar lalu saya lihat penonton yang duduk di tepat pinggir lapangan. Saya langsung berkhayal, "apa rasanya duduk disana ya?"

Keajaiban terjadi, tiba-tiba saya melamun sampai jauh bahkan terasa nyata. Saya duduk di pinggir lapangan itu, nonton MU lawan Chelsea dan tentu saja MU yang menang.

Saya berkata ke diri sendiri, suatu saat saya pasti akan berada di sana. Duduk manis paling depan nonton MU dan ketemu Beckham. Rasanya menyenangkan walaupun baru bermimpi.

Setelah saya melamun itu, saya serius nonton lagi. Saya tercekat wktu MU kebobolan itu, saya deg-degan dan sedih. Eh, pas saya masih enggak percaya langsunglah dibales sama Park Ji sung satu menit kemudian, sumpahnya saya langsung seneng seketika. Puncak kesenangan adalah peluit dari wasit yang menyatakan MU menang. Hore!!!

Yah, itulah hidup saya tuh. Sering banget kebolak-balik secepat kilat. Kesel gara-gara hardisk langsung jadi seneng gara-gara MU, kalo lagi kesel atau sedih sama satu hal pasti ada hal lain yang bisa bikin seneng. Saya enggak nyesel deh jatuh cinta sama Manchester United dari SD.

Saya akan duduk di huruf "T"

Senin, 11 April 2011

Sakit Perut Akut (SPA)

Psikosomatik berasal dari kata Psyche yang artinya jiwa, dan soma yang artinya badan. Jadi psikosomatik adalah gangguan kesehatan yang berkaitan dengan jiwa dan badan. Para penderita psikosomatik, umumnya mengeluhkan gangguan yang berkaitan dengan sistem organ, seperti :
  1. Kardio-vaskuler: keluhan jantung berdebar-debar, cepat lelah
  2. Gastro-intestinal: keluhan ulu hati nyeri, mencret kronis
  3. Respiratorlus: keluhan sesak napas, asma
  4. Dermatologi: keluhan gatal, eksim
  5. Muskulo-skeletal: keluhan encok, pegal, kejang
  6. Endokrinologl: keluhan hipertiroidi, hipotiroidi, dismenorea
  7. Urogenital: keluhan masih ngompol, gangguan gairah seks
  8. Serebro vaskuler: keluhan pusing, sering lupa, sukar konsentrasi, kejang epilepsi.
Selain itu, masalah kejiwaan yang menyertainya yaitu gejala anxietas dan gejala depresi. 
* http://www.indosiar.com/ragam/75167/function.require-once

Nah, itulah psikosomatis. Biasanya sih saya kalo patah hati misalnya putus cinta gitulah saya sering banget sakit perut, nyeri ulu hati dan mencret kronis.

Lalu udah agak lama juga saya cerita ke temen saya yang namanya Andhini, tentang penyakit itu yang dulu saya enggak tahu namanya. Sampai suatu ketika teman saya anak psikologi membuat plurk tentang psikosomatis itu dan teh Andhin cuma ketawa dan bilang itu saya banget.

Saya iya-iya aja soalnya emang ngerasa gitu, pokonya tiap perasaan enggak enak gara-gara apapun saya pasti langsung sakit perut dan kalo udah parah saya jadi mencret-mencret dan juga perasaan enak kalo berlebihan juga bikin saya sakit perut.

Jadi, si teh Andhin ini paham kalo saya sakit perut tandanya saya sakit hati. Sial. Penyakit enggak elit sama sekali. Dulu itu saya seringlah sakit perut itu dan meyakini kalo itu dari hati, tapi udah lama enggak nih.

Sekitar tiga hari yang lalu sampai hari ini saya mengalami lagi sakit perut akut dan mencret-mencret itu. Masalahnya adalah saya enggak inget kenapa saya sakit perut parah, saya enggak inget kalo saya lagi sedih banget atau seneng banget karena akhir-akhir ini hidup saya kebolak-balik drastis.

Ini sebenernya enggak tau sih cerita apaan, sepertinya sih cuma curhat kalo saya sedang mencret kronis selama tiga hari dan tak tahu penyebabnya apa. Kemungkinan besar karena PMS jadi saya perasaannya berlebihan. 

Saya cuma lagi pengen nulis aja dan sakit perut ini penting loh. Oh iya, buat yang kemungkinan punya psikosomatis itu harus cepet-cepet diobatin loh karena bahaya banget bisa jadi sakit jiwa. Itu kata artikel yang tadi saya baca-baca. 

Ayo hidup sehat, sehat fisik dan juga mental!!! Haha.

Jumat, 08 April 2011

Saya dan Otak ketemu Hati

Tulisan teman saya yang ada disana sering menenangkan saya. Padahal kita berdua belum pernah ketemu cuma bertegur sapa di dunia maya itupun karena dia adalah kakak teman saya. Entahlah, setelah baca-baca tulisan dia saya merasa pernah dan kalau sedang bingung baca tulisan dia jadi tenang lagi.

Ya. Saya rasa, kami sama-sama sedang belajar menjadi manusia. Manusia yang punya hati dan otak. Mungkin dulu sempat mati karena hanya mengunakan otak karena hatinya kelelahan minta istirahat. 

Saya akhirnya memutuskan untuk menggunakan hati saya lagi setelah lama saya diamkan karena kasian. Mau bagaimanapun hidup itu menggunakan hati. Ya. Ternyata makan waktu lama hingga hati saya muncul kembali mengganggu otak saya.

Awalnya otak saya tak pernah menerima dan selalu saja bertolak belakang, sampai detik ini juga tapi otak sudah mulai memaklumi dan menerima keberadaan hati.

Hati ini hampir mati lagi karena lelah tapi tidak saya biarkan walaupun otak juga mengizinkan. Hati ini harus hidup agar saya juga hidup, hidup yang benar menjadi manusia. 

Walaupun lelah biar saja karena ini sudah pilihan saya dan saya tak mau berhenti lagi. Ini akan menguatkan hati dan saya, biarlah otak yang memantau kali ini karena dengan menggunakan hati saya belajar lagi merasa. 

Saya Lelah dan Egois

Saya ini sedang memiliki rasa yang sangat banyak dan super sensitif. Biasalah cewek kalo lagi mau kedatangan tamu.

Super sensitif bukan berarti saya sedih loh karena di dalam tubuh saya sepertinya lebih banyak rasa kesal dan senang. Jadi hidup saya kayanya cuma kebolak-balik antara dua itu aja.

Oh iya. Tau enggak kalo super sensitif rasanya kaya apa? Kalo di saya sih bawaannya males banget, enggak mau ngapa-ngapain, enggak suka ditanya dan lebih suka sendiri.

Itu tuh yang sering bikin orang jadi salah sangka sama saya, kalo lagi males gitu ya saya diem. Kalo ditanya saya lebih milih diem atau senyum tapi ada beberapa orang yang jadi marah dan bilang saya enggak mau cerita. Iya, saya emang enggak mau cerita sama siapa juga enggak mau. 

Saya memilih senyum itu karena saya menghargai yang nanya saya itu walaupun hati saya kesel saya milih senyum tapi saya kadang heran. Udah dibilang saya enggak mau cerita tapi malah ditanya-tanya dan dinyatakan-nyatakan yang macem-macem. Tolonglah hargai saya yang sedang ingin diam toh saya menghargai anda dengan senyum.

Bukankah lebih enak saling menghargai? Saya diam karena lebih baik daripada saya marah. 

Yah. Saya sadar nih pas nulis ini saya lagi super sensitif. Saya lelah dan masih lelah dengan ekspektasi semua orang terhadap saya. Seperti setiap orang menyimpan batu di pundak saya dan itu berat dan mengabaikan mereka juga berat.

Saya kelelahan dan harus istirahat. Kembali lagi ke kata-kata yang sama, biarlah saya menjadi saya karena kalau siapapun sayang saya maka biarlah saya menjadi diri sendiri. Yah, kalau tidak terimalah saya yang egois ini.


Kamis, 07 April 2011

Menepilah, Tiap Senja..



Float - Tiap Senja

Bilakah kau menepi di labuhku?
Bilakah kau menjauh?
Membentang kau jelas di sana, namun tak teraih
Kau tak datang pun tak pergi

Riak-riak berlabuh di pantaiku
Darahku kian menderu
Sadari tak jelas disana, apakah karenamu?
Kau tak nyata pun tak semu

Tidakkah cinta berkuasa?
Tak mestinya luka menghentikan langkah
Bila saatnya, hadapilah

Bilakah kau menepi di labuhku?
Bilakah kau menjauh?
Membentang kau jelas di sana, namun tak teraih
Kau tak datang pun tak pergi

Tidakkah bimbang menyiksamu?
Masih banyak pulau yang dapat kau temu
Sejenak saja, hampiriku!

Riak-riak berlabuh di pantaiku
Darahku kian menderu
Berharap 'kan jelas disana, hanyalah karenamu
Tiap senja di labuhku

Menepilah!

Tiap Senja

"Hey, menepilah tiap senja.."

Aku (lihat) Kamu

Kamu, iya kamu. Kamu yang disana, yang sedang berada disana. Kamu sedang apa? 

Aku sedang diam dan lihat kamu. Aku tidur dan lihat kamu. Aku berbincang dan lihat kamu. Aku sedang makan dan lihat kamu. Aku sering lihat kamu.

Kamu lihat aku? Apa? Aku tidak bisa mendengar.

Aku berbicara dalam diam. Berbicara denganku dan kamu. Kamu bisa mendengar aku? Aku harap iya.

Aku bergerak dan diam. Aku hanya sedang sering lihat kamu. Kamu yang jauh. Aneh karena aku lihat kamu.

Ya. Aku lihat kamu.

Rabu, 06 April 2011

Mimpi

Kemarin aku bermimpi, mimpi yang membuat dadaku bergetar. Serius. Mimpi di tidur. Mimpi yang ingin kulakukan di dunia nyata, mimpi yang  diidam-idamkan. Terlalu jujur.

Mimpi sederhana yang kemarin itu, sesederhana keinginanku yang sebenarnya tapi tak mudah untuk mendapatkannya karena jarak dan waktu.

Tak apa. Mungkin saat ini hanya boleh di mimpi. Biarlah. Toh, akupun menikmatinya.

Entah, suatu saat itu hanya akan jadi mimpi atau kenyataan aku tak tahu. Sepertinya untuk yang ini usaha akan seimbang dengan doa lalu biar Tuhan yang menentukan.

Senin, 04 April 2011

Kantuk, kembalilah..

Hey kantuk!

Apa kabar? Rasanya jarang aku bertemu denganmu ya. Kamu marah? Kenapa kamu sering pergi?
Rasanya aku sering sekali ditinggal dan kau tak pernah pergi dengan pesan.

Kadang aku rindu dan kadang tidak. Tapi disaat aku rindu kenapa kau tak pernah datang? Apa kau marah? Aku pernah mengecewakanmu? Rasanya tidak.

Padahal aku pernah memohon padamu untuk datang disaat aku butuh, tapi kau datang saat aku tak perlu. Apa sih masalahmu denganku?

Yasudah. Tak masalah apapun masalahmu padaku. Maukah kau berteman lagi denganku?
Tak perlu sering, tapi disaat aku butuh saja. Oh. Mungkin itu yang membuatmu marah ya?
Aku hanya ingin kau disaat aku butuh?

Sudahlahya? Lupakan yang itu. Aku hanya ingin berteman lagi. Kembalilah.

"Itu" yang Masih Misteri

Itu. Iya itu yang aku tak tahu sampai detik ini. Kupikir pernah tapi rasanya tidak. Absurd. Tak jelas. Indah. Aneh. Keren. 

Itu yang masih misteri. Misterinya ya untukku. Mungkin bukan untuk kamu atau temanmu atau temanku. Hanya untukku. Aku yang tak tahu bukan karena tak ada yang memberi tahu hanya saja aku tak tahu apa itu.

Hal yang rumit, itu rumit bagiku. Serumit pertanyaan para filsuf yang tak pernah ada jawabannya. Karena jawaban dari pertanyaan ini tak pernah menyapaku. 

Katanya indah. Aku melihatnya juga indah tapi rasanya aku tak merasakannya. Aku ingin. Sangat ingin.

Banyak hal kucoba, berbagai cara kujalani. Hingga aku menunggu keajaiban. Keajaiban dari menengadahkan tangan dan berbicara dalam hati.

Bermakna dan Tidak

Saya tadi abis ngobrol ringan saya teman. Masalah makna dalam karya, yang kadang ada maknanya dan kadang juga tidak.

Kadang yang sederhana itu justru bermakna banyak dan yang rumit itu justru tak bermakna atau sedikit makna.