Jumat, 23 Desember 2011

Dungu

Saya dungu dan sudah waktunya untuk diam. Sudah terlalu jauh dan akan lebih baik jika menyadarkan diri sendiri sebelum menjadi bertambah dungu karena menyesal.

Rabu, 21 Desember 2011

Nilai Omong Kosong

Saya tiba-tiba ingat, beberapa waktu lalu ketemu dengan teman kecil saya. Lalu berbincang dengan sedikit mengingat kejadian-kejadian ketika kecil. Lalu kami ingat teman kami satu lagi, biasanya kami main selalu bertiga sampai acara 17an juga menari bertiga diatas panggung.

Tiba-tiba seorang ibu muncul yang juga mengenal kami dan bilang "oh si itu mah gak tau deh, nikah apa enggak tapi di rumahnya udah tidur bareng" dan bla-bla. Saya sempat kaget karena sebenarnya saya juga dengar selentingan ini tapi enggak perlu diumbar juga kan. Lalu saya sudahi obrolan karena menjadi tidak 
nyaman.

Tadi saya iseng melihat teman saya itu di dunia maya lalu saya jadi kesal, sedih dan kasian. Teman saya itu jujur sekali bahkan ketika marah disana jelas tertulis.

Saya jadi pikir-pikir panjang tentang itu, menilai orang lain buruk itu menyakitkan. Ya mungkin kalo bagus enggak menyakitkan tapi kalo menurut saya menilai itu tetep lucu.

Saya juga sering melakukan itu, menilai dalam diam. Ah, betapa bodohnya saya ini. Sebenarnya yang paling ngaco udah nilai diem-diem lalu ngomongin ke orang lain. Itu nyebelin banget dan jatohnya ya jadi gosip.

SOTOY!!!

Saya tadi abis ditampar juga sama sebuah kalimat yang begini katanya : "Engkau boleh tidak suka pendapat atau sikap orang, tapi jangan membencinya dan menjelek-jelekkannya. Jangan lupa, Allah yg menciptakannya!" (Gusmus).

Aduh aduh, semoga mulai detik ini saya belajar lagi untuk enggak ngomongin orang siapapun itu terutama ketika saya enggak tau orangnya sama sekali.

Saya jadi inget waktu itu ada yang ngatain saya alay gara-gara marah-marah di blog. Oh saya enggak marah dikatain alay, saya marah karena dinilai itu padahal orangnya enggak tau apa yang saya pikirin. Coba kalo mau nilai ditanya dulu deh, dipikirin baru dinilai. Itu boleh kalo ke saya.

Seperti kata Hitler yang kira-kira begini, seseorang kehilangan hak untuk mengkritik ataupun mengeluh ketika dia tidak paham.


Rabu, 14 Desember 2011

Licik

Ada rasa marah yang memuncak tapi tak sadar karena akhirnya hanya menghela napas panjang. Lalu melihat sekitar yang masih sama dengan warna yang juga tidak berubah.

Banyak pertanyaan yang tak terjawab dan banyak hal yang tak terhindari. Hanya saja dibagian yang ini ingin sekali dilewati karena bosan dan muak sehingga tak mau lagi tapi kenapa harus dilakukan. Ah, mungkin itu yang membuat ini tak selesai.

Sudah berapa kali tangan ini mengusap wajah yang tak ada apa-apa. Di dalamnya ada benda-benda berterbangan tak terarah lalu rasanya panas seperti waktunya meledak. Apa yang sedang terjadi?

Helaan napas itu seolah terjadi sesuatu yang dasyat tapi tak terjadi apa-apa. Mulailah kerutan-kerutan bekerja tanda tak tahu apa-apa tapi semua itu bohong. Pura-pura tak tahu.

Ini semua karena tak bersyukur lalu seenaknya saja membebani hidup orang lain. Tak perlulah tamparan dulu nanti sesalan itu lebih parah daripada ini.

Ah, memang licik! Berhentilah menipu. Kebohongan, kebodohan dan kenyataan sudah semakin sulit dipahami sehingga kebenaran semakin tak terlihat atau karena memang tak tahu mana yang benar. Terpuruk.

Selasa, 13 Desember 2011

Cowok Ganteng

Beberapa waktu ini saya sedang tergila-gila sama cowok ganteng, sebenernya sih dari dulu. Lalu setelah saya pikir-pikir tenyata saya mudah tergila-gila dan enggak semua cowok ganteng itu ganteng. Tiba-tiba saya ingin membuat definisi cowok ganteng menurut saya, enggak ngerti apa maksudnya sih ini tapi pengen. 

1. Cowok ganteng badannya bagus.
Ryan Gosling













2. Cowok ganteng itu berewokan.
Darren Criss














3. Cowok ganteng itu unik.
Gary Oldman














4. Cowok ganteng itu makin tua makin seksi.
George Clooney














5. Cowok ganteng itu baik hatinya.
Ted Mosby












6. Cowok ganteng itu menarik perhatian.
Johnny Depp














7. Cowok ganteng itu lucu.
Seth Rogen














8. Cowok ganteng itu suka olahraga dan suka keringetan.
David Beckham














Kira-kira begitulah cowok ganteng di mata saya, kalo mereka bikin salah dalam sekejap langsung saya maafin. Oh, tapi dibalik itu semua ada satu hal yang bikin cowok itu jadi ganteng banget.

9. Cowok ganteng itu cerdas, berpikiran luas dan terbuka.
Sherlock Holmes
Sheldon Cooper















Ps : 
- Karena ini fantasi saya jadi enggak ada ungkapan "cowok ganteng kalo apa adanya".
- Semoga suatu saat nanti saya bisa ketemu dengan semua yang ada gambarnya diatas itu.

Senin, 12 Desember 2011

Kamu [disana]

Maaf ya, aku ini sering tak puas. Padahal sudah kuingatkan kepadaku.

Kamu yang diujung sana mungkin bisa merasakan. Kamu memang jauh tapi dari jauh kamu sudah membuatku tersenyum dan dari jauh kamu membuat hangat. Kamu mungkin tidak tahu.

Apa kamu tahu kalau senyummu membuatku tersenyum? 

Kamu muncul disaat yang tepat, saat aku butuh. Lucu, kamu selalu muncul begitu saja ketika kucari atau tak kucari. Senyum itu bisa meredakan kegundahan. Tapi kenapa kamu begitu jauh?

Aku sulit menggapaimu, sayang.

Suaramu berkali-kali membuatku hanya terdiam apalagi ketika ditambah oleh tatapan mata itu. Ya, mungkin kita memang tak tahu satu sama lain lebih jauh tapi waktu bisa memberikan hal itu.

Biarlah, ini sudah bagus. Mungkin memang belum waktunya untuk lebih. Walapun ketika bertemu nanti akan jauh lebih bagus, tapi tak tahu nanti. Ah, sudahlah.

Saat ini yang kamu lakukan sudah lebih dari cukup karena beberapa waktu ini aku lebih sering tersenyum dan saat ini aku hanya bisa mengucapkan terima kasih. Semoga nanti yang tidak kita tahu akan lebih baik dari ini.

Kamis, 08 Desember 2011

Bodoh

Saya telah ditampar, telak. Saya juga telah ditusuk, dalam. Lalu saya diam.

Malu. Bodoh. Marah. Bagus saya masih bisa marah.
Akhirnya saya ditampar, malu. Ketika saya sadar, bodoh. Lalu tahu itu bodoh, marah.

Saya harusnya belajar dan terus merasa bodoh. Sombong itu cuma topeng atau sekedar tameng. Lalu kenapa jadi terlalu senang? Kurang bodoh apalagi itu.

Masih sempat bertanya salah siapa. Tentu bukan orang lain karena selalu bilang setuju ah mestinya ada yang tidak setuju sehingga kebingungan. Itu pintar yang bodoh kan.

Ketika semua setuju tentu benar. Memang tahu apa yang bilang setuju?
Jadi ketika semua bilang tidak setuju itu yang benar? Lalu benar itu ketika banyak orang yang bilang?
Tahu apa banyak orang itu?

Saya juga tahu apa? Saya lebih tak tahu apa-apa dari banyak orang itu. Lalu apa yang benar?

Mungkin, yang benar adalah terus belajar walaupun yang benar akan terus berganti. Berganti saat terus belajar dan akan terus berganti sampai nanti tak berganti karena telah jadi pintar atau lebih jelas disebut malas.

Kamis, 01 Desember 2011

Pahlawan : David Beckham

Semua mimpi ini dimulai 12 tahun yang lalu ketika saya masih duduk di bangku Sekolah Dasar. Saya masih mengingat jelas hari itu dimana saya jatuh cinta dengan seorang laki-laki bernama David Beckham.

Hari itu sepertinya saya tidak sengaja menonton sepak bola yang kebetulan sedang bertanding adalah Manchester United dan dipertandingan itu saya melihat sebuah tendangan dari tengah lapangan. Saya pikir itu hebat sekali entah karena saya masih kecil atau memang itu hebat.

Percaya enggak percaya beberapa mimpi saya berhubungan dengan David Beckham. Cita-cita saya pertama kali adalah ingin menjadi wartawan sepak bola karena ingin sekali ngobrol langsung dengan idola saya itu. 

Lalu saya punya mimpi ingin ke Inggris karena ingin bertemu Beckham, yah bisa dibilang keinginan saya keluar negeri itu paling besar adalah bertemu Beckham. Sekolah, kerja atau apapun itu sebenarnya hanya sampingan.

Saya suka Manchester United juga karena Beckham, saya ingin pergi Old Trafford ya awalnya karena ingin melihat Beckham bermain disana.

Saya jadi ingat setiap tanggal 2 Mei, biasanya saya mengucapkan ulang tahun dan berdoa untuk Beckham. Bahkan ketika SMP dengan pintarnya saya pernah mengirim email ke MU agar bisa bertemu Beckham sayangnya belum dibalas sampai sekarang.

Lalu tadi saya bertemu Beckham dan memang dari jauh tapi seenggaknya saya sudah bilang kalau saya cinta dengan Beckham. Entah didengar atau tidak.

Kalau dipikir-pikir jadi lucu karena mimpi saya diawali oleh seorang laki-laki yang tidak saya kenal tapi bagi saya Beckham adalah pahlawan saya.

Tuhan, tolong dengar doa saya. Suatu saat nanti tolong pertemukan saya dengan Beckham secara tatap muka dan izinkan saya mendengar suaranya atau sekedar mengucap terima kasih juga tolong jangan sampai saya pingsan.

Tulisan ini mungkin euforia karena saya bertemu Beckham tapi bertemu Beckham mengingatkan saya lagi dengan mimpi-mimpi saya dan satu mimpi terwujud hari ini.

Akhirnya mimpi -mimpi saya saat tidur ketika bertemu Beckham menjadi kenyataan walaupun di mimpi lebih indah tapi ternyata merasakan berada di dunia nyata jauh lebih indah.

Minggu, 27 November 2011

Simpel

Saya pengen nulis karena pengen pamer, pamernya adalah saya bisa melakukan apa yang saya katakan.

Ga tau yah ada yang ngikutin blog ini apa enggak, pokoknya beberapa hari yang lalu saya baru bikin catatan tentang ribet dan simpel. Nah, itu cerita kan dari pengalaman orang yang cerita ke saya dan ada sedikit dari pengalaman saya.

Lalu, hari ini saya melakukan sesuatu. Saya merasa ada masalah sama seorang teman karena mendengar dari orang kalau adalah teman saya itu ngomongin saya. Pas denger pertama kesel dan kedua rada-rada gak asoy juga ya.

Dan ini sebenernya udah lama sih dan udah beberapa yang bilang, pengen sih ngomong dari dulu kalo itu gak asoy tapi menunggu emosi reda supaya enggak ngaco dan jadilah tadi itu.

Kami ngobrol panjang dan lebar, pertanyaan dan jawaban. Ya, saya sebenernya butuh penjelasan kenapa itu terjadi. Lalu diceritainlah saya panjang dan lebar dan saya juga panjang dan lebar.

Lalu saya mengerti, melihat dari sisi teman saya. Mengerti kenapa dia melakukan itu. Lalu kami saling meminta maaf dan saling berterima kasih. Lalu, sudah.

Rasanya enak banget, enggak ada yang ganjel lagi. Penjelasan sudah maaf-maafan sudah. Jadi masa lalu yang  itu juga sudah dan rasanya menyenangkan. 

Jadi menurut saya kesimpulan waktu itu tentang catatan saya benar, bahaslah lalu putuskan mau bagaimana dan baguslah yang ini jadinya baik-baik saja.

Rabu, 23 November 2011

Rindu

OOhh betapa saya rindu ketika belum ada telepon pintar.

Saya rindu ngobrol panjang lebar tanpa gangguan bunyi yang berulang, saya rindu ingin bertemu tatap muka dengan orang-orang terdekat, saya rindu bertemu orang-orang terdekat.

Saya rindu mendengar kabar langsung dari mulut seseorang tentang apapun dari mereka, saya rindu ingin tahu kabar orang-orang terdekat saya dan tentu saya rindu untuk merindukan itu.

Saya rindu bercerita dan saya merindukan keingintahuan. Saya hanya rindu.

Selasa, 22 November 2011

Sepi yah? Iya.

Minggu, 20 November 2011

Ribet dan Simpel

Kemarin-kemarin itu saya habis ngobrol sama temen saya tentang kegelisahan saya yang ternyata banyak sekali. Ya, pasti banyak saya manusia yang punya pikiran. Lalu terbentur di dua kata, simpel dan ribet.

Saya sering bingung dengan orang-orang yang pernah bertanya saran kepada saya lalu dibantah dengan "tapi". Oke, definisi saran menurut saya adalah meminta pendapat orang lain untuk mempertegas keputusan sendiri. Jelas, kalau minta saran ya didengarkan bukan dibantah, kalau enggak sesuai ya dipikirkan aja sendiri kan keputusan untuk sendiri.

Oh iya, jelas menurut saya orang yang minta saran lalu membantah termasuk kategori ribet. Selain bikin ribet orang lain karena harus berpikir tentang masalah dia, ada kemungkinan juga menyinggung karena merasa sarannya tidak didengarkan dan untuk diri sendiri adalah coba dipikirlah itu ribet banget.

Ada juga beberapa hal yang membuat saya gelisah parah tentang orang-orang yang bercerita tentang masalahnya lalu diulang, diberi saran dan lalu diulang, didengarkan dan lalu diulang. Coba dingat-ingat kata Einsten, itu seperti melakukan hal yang sama lalu mengharapkan hasil yang berbeda.

Ketika sudah menceritakan satu masalah dan didengarkan atau diberi saran tentu orang yang mendengarkan berharap masalah itu bisa selesai karena si empunya masalah akan mengambil keputusan tentang masalahnya bukan diceritakan ulang dengan beberapa versi berbeda padahal ujung pangkalnya sama. Tentu itu menambah rumit yang sudah ada. 

Jadi, kalau merunut kata-kata Einsten adalah ketika kepentok ya cari jalan lain karena mengulang proses tentu mengulang hasil dan saya setuju banget.

Lalu menurut saya kenapa masalah bisa terulang karena proses menuju penyelesaian hanya diulang tanpa mengambil keputusan maka masalah akan tambah ribet. Anggaplah masalah itu masa sekarang, proses adalah masa lalu dan keputusan adalah masa depan. Jadinya kalau mengulang masa lalu maka akan tetap berada di masa sekarang dan tentunya jauh dari masa depan.

Saya jadi ingat waktu nonton How I Met Your Mother, ada kalimat begini dari Robin Scherbatsky :
"Ted, future is scary. But you can't run back to the past because it's familiar."

Simpelnya dari semua ceritanya ya, bikin keputusanlah biar enggak ngulang. Betapa kerennya saya. Ah..

Nb : Kalau ada yang merasa disebutkan dalam cerita diatas, semoga tidak tersinggung karena ini bentuk kebebasan saya dalam bentuk tulisan ya. Kata Orang bijak mah, sama-sama belajar yaaah..

Selasa, 15 November 2011

Alasan-alasan untuk Skripsi

Saya sedang menghela napas panjang berkali-kali karena sedang kesal sama diri saya sendiri ini. Akhirnya saya mengakui kalau saya sedang berada di tahap sombong yang enggak bagus, itu bikin keselnya parah-parah.

Kalau ada yang baca, ini adalah bentuk curhat dan kalo males baca curhatan saya dari sekarang berhenti aja ya daripada protes. Soalnya ini media katarsis saya jadi ya terserah saya dong mau nulis apa.

Jadi, saya kesal karena skripsi saya enggak beres-beres dan saya membuat alasan untuk diri sendiri lalu diri saya membenarkan sehingga mengesalkan diri saya sendiri. Yah, jujurnya wisuda saya memang enggak terlalu menarik buat saya, buat saya sih lulus apa enggak ya gak ngaruh-ngaruh banget.

Itu dia yang menghambat saya ngerjain sampe ketemu titik orangtua saya nanyain tentang skripsi. Saya jadi punya tujuan lagi, wisuda saya buat orangtua saya. Khusus. Ya, sejujurnya kalo orang lain yang nanya itu cuma angin lalu enggak ngaruh sedikitpun.

Setelah saya punya tujuan lagi, saya mulai mau ngerjain lagi yang udah terbengkalai itu. Eh, saya udah lupa terakhir saya mikirnya itu sampe mana, lalu saya coba ngulang dan iya banget ngulang itu males. Jangan di-iya-in ya, itu cuma alesan saya aja supaya dibenarkan.

Setelah ketemu titik saya mau ngerjain lagi skripsi saya, setiap hari saya bergulat sama saya yang sombong. Oh tentu saya yakin bisa ngerjain skripsi cepet kok soalnya saya merasa udah ngerti, beuh. Lalu ketemu sama saya yang tukang nunda kerjaan eh ribut juga sama saya yang perfeksionis. Akhirnya setiap hari cuma jadi omong kosong dan alesan-alesan buat diri sendiri. Hebatnyaaaa..

Padahal mah kerjain aja gitu pasti udah beres dari kapan tau tapi rasanya gak taulah, males sih enggak cuma alesan saya itu bikin saya yakin kalo bisa kan geblek banget. Jadilah setiap hari berantem dan menyesal, pastinya itu bikin kesel.

Jelas, saya tau banget apa yang sedang terjadi sama saya dan itu dia kenapa saya percaya juga sama alesan saya. Itu bikin kesel sama diri sendiri. Oke, menganggulangi orang lain kadang lebih mudah daripada melawan diri sendiri. Ah..

Enggak bisa dihitung selama nulis saya menghela napas panjang berapa kali. Oh iya, kalo ada yang baca sampe abis dan berniat mau ngasih komentar atau lebih tepatnya semangat mending janganlah, karena saya pasti kesel. Doain aja kalo abis ini saya bakal ngerjain skripsi. Makasih loh..

Ps : Kalo lagi ada yang ngerjain skripsi juga, alesan-alesan saya yang diatas jangan di-iya-in, itu cuma alesan doang. Yang paling bener emang dikerjain daripada dipikirin, iya saya udah tau jawaban dari curhatan saya diatas tapi pengen ditulis biar inget.

Kamis, 27 Oktober 2011

Marah dan Marah

Seharusnya tak ada tuntutan untuk selalu menjadi bijaksana atau selalu tenang dengan apapun yang ada karena masih manusia. Manusia harus tahu rasanya ketika salah atau saat airmata tak bisa lagi dikeluarkan.

Ketika semua berusaha tertawa atau memaksa untuk memunculkan senyum lalu berkata semua akan baik-baik saja, nanti. Aku rasa bukan itu, bukan keharusan untuk menjadi terlihat tapi apa yang akan dilihat ketika kejujuran yang keluar.

Topeng-topeng itu hanya akan menganggu dan terus menipu, lalu apa gunanya hanya terlihat menjadi bijaksana atau semua melihat kau adalah orang yang hebat tapi hatimu terus meraung karena tak sanggup. Ada kalanya tujuan harus dicapai bersama karena Tuhan memberi semua yang kau butuhkan untuk mencapai itu.

Kamu hanya terlalu sombong untuk meminta dan bilang kepada semua kalau kamu hebat atau pintar lalu pura-pura bersembunyi dibalik topeng ketika semua kau rendahkan tanpa sadar, menurutmu apa gunanya dipuja kalau kau hanya ingin mencari kata-kata baik karena sebenarnya takut dengan kejujuran.

Sadarlah, itu bukan apa-apa dan aku juga bukan apa-apa karena tak pernah berusaha mengingatkanmu. Itu karena aku tak berani untuk menyalahkan sebab kau dan aku seharusnya tahu bahwa ada Tuhan yang berhak menilai.

Manusia tak pantas untuk menilai, menyalahkan atau membenarkan sesuatu karena memang tak tahu apa yang salah dan benar untuk orang lain. Salah dan benar hanya untuk sendiri dan Tuhan, maka biarkan orang lain melakukan apapun.

Hanya berhentilah bersembunyi dibalik topeng-topeng itu, kebijaksaanmu itu palsu. Biar saja kacau asal kau lepas semuanya itu, kamu tak perlu itu karena Tuhan memberikan semua perbedaan, menurutku agar semua saling mengerti dan menghargai.

Aku mengingatmu, Mike

Hari ini aku mengingat sebuah kalimat dari seorang bernama Mike, "kalau kamu tak pernah merasa sendiri nanti kamu tak mengerti betapa berharganya berdua, tenang Cindy semua orang punya kesepian masing-masing".

Detik ini aku merindukan Mike, seorang lelaki yang hanya mengenalku tidak sampai satu jam selama hidupku. Aku merasa mengenalnya lebih-lebih lama dari itu, kami seperti teman lama. Aku merasakan ceritanya dan aku nyaman berbagi dengannya.

Tak ada sedikitpun muncul curiga, aku hanya nyaman menjawab pertanyaan-pertanyaan darinya lalu mendengarkan kata-katanya yang ditujukan kepadaku. Kami berbeda tapi kami punya perasaan yang sama terhadap satu hal.

Mike datang pada saat yang sangat tepat, mengisi bagian yang sedang kosong pada diriku dan dalam sekejap pergi dengan membiarkan itu tetap terisi. Tentu saja tak akan tergantikan oleh siapapun.

Aku ingat diakhir percakapan kami malam itu, katamu kamu akan menyimpanku didalam pikiranmu dan iya ternyata aku juga.

Selalu hangat ketika mengingatmu, Mike.

Rabu, 26 Oktober 2011

Cerita dari Masa Lalu

Hari ini mungkin waktunya melihat masa lalu yang itu. Semua diawali dengan tidak sengaja, tidak sengaja melihat-lihat foto dan tidak sengaja bagian itu aku buka. Awalnya hanya ingin sekedar mengingat apa yang terjadi waktu itu.

Aku melihat sebuah foto kue, mungkin jika bukan aku yang melihat, kue itu hanya biasa saja. Kue yang tampak enak jika dimakan. Kue berwarna coklat nyaris kehitaman dengan sedikit krim putih dengan siraman sirup disekelilingnya dan untuk mempermanis ada sebuah stoberi dipinggirnya.

Begitu kulihat foto itu sekejap aku tersenyum. Jemariku tak sabar untuk berpindah ke foto selanjutnya dan disana ada dia. Laki-laki yang memberiku kue itu, awal dari perkenalan yang menarik.

"Hari itu seperti biasanya, tak ada yang aneh. Hanya saja temanku datang berkunjung ke tempatku, sebut saja bermain, dia datang mengunjungiku sekalian bercengkrama karena sudah lama kami tak berbagi cerita. Dia datang sendiri disela-sela waktu bermainku.

Lalu aku memintanya untuk menunggu di semacam cafe, tak lama aku menyusulnya. Dia memesan kopi seperti biasanya dan aku sepertinya hari itu tidak memesan apa-apa. Kami berbincang ditemani juga oleh temanku ditempat bermain.

Tiba-tiba ada yang menawari kue itu. Kue yang dari tadi kusebutkan, tapi laki-laki itu tidak menawariku. Dia menawari temanku yang tentu saja sudah mengenalnya, aku masih baru disini. Entah kenapa temanku tak mau, lalu aku yang sepertinya sedang lapar langsung menawarkan diri untuk memakan kue itu.

Tanpa pikir panjang aku langsung memasukan kue itu ke dalam mulutku, satu sendok besar. Kukunyah dan aku tersedak, seingatku kue itu kukeluarkan lagi dari mulutku karena rasanya sangat pahit. Entah apa yang terjadi semua yang ada disana tertawa dan mukaku memerah.

Setelah mencuci mulutku dengan air, laki-laki yang memberi kue bilang kalau itu bukan kue tapi ampas kopi yang dicetak. Oh tidak! Ya, dia tidak menyangka kalau aku akan memakan kue secepat itu atau memang dia menunggu aku makan dan tertawa, entahlah.

Aku malu dan dia meminta maaf tapi entah apa, aku tak marah sama sekali. Aku malu dan mukaku memerah itu bukan pertanda aku marah. Untuk apa aku marah karena setelah itu aku berkenalan dengan laki-laki itu yang akhirnya sekarang memang bukan jadi apa-apa tapi dia berkesan kuat diperasaanku.

Setidaknya perkenalan yang lucu, obrolan yang menyenangkan serta tingkah laku yang membuatku nyaman bersamanya. Aku merasakan itu darinya tentu tanpa perpisahan yang menyakitkan karena kami tetap berteman sampai detik ini.

Entah sekarang kamu dimana tapi aku masih menunggu janji ke Jogja bersamamu."

Ini kuenya, saksi bisu.

Senin, 24 Oktober 2011

Saya (hanya) Pendukung Manchester United

Tadinya saya pulang nonton Manchester United (MU) mau langsung tidur, selain berduka rasanya pegel bener sepedahan sambil ngebut. Apa daya ternyata capek juga enggak bikin ngantuk.

Saya udah tau banget ini kalau banyak yang bukan pendukung MU akan menghina di jejaring sosial. Entah kenapa harus begitu, tapi ya ternyata bener kejadiannya begitu. Saya sempat jadi mikir agak keterlaluan sih, ya entah saya mikirnya berlebihan atau apa enggak tau ya tapi kalo menurut saya pikiran saya masih normal.

Saya mikirnya gini, "maksud orang yang menghina MU itu apa ya?". Saya enggak suka Chelsea dan Real Madrid tapi saya gak pernah menghina dua tim itu di jejaring sosial.

Oh iya, saya gak benci orang-orang yang nulis itu kok cuma benci kelakuannya aja. Ya, entah apa maksudnya gitu, enggak masuk diakal saya sama sekali.

Kemungkinan mereka itu benci MU-nya bukan kelakuan MU. Begitu MU kalah ada kesempatan emas buat ngehina seenak udel, enggak tau deh nanti kalo MU menang.

Seinget saya sih ini ya, ada yang bilang. Kalau benci sama sesuatu atau seseorang yang gak berdasar itu cuma iri karena mereka enggak bisa melakukan itu. Yah, semoga aja enggak lah.

Oh. Mungkin bencinya karena pernah dikalahin MU atau apalah saya enggak tahu, yang jelas sesama pendukung bola kenapa mesti jadi saling ngehina sih. Keliatannya aja pemain bolanya gak saling ngehina kok.

Kalau diitung itu sudah sekitar 12 tahun saya dukung MU. Ya, karena saya dukung pake hati makanya ini penting buat saya dan rasanya enggak menyenangkan ketika saya ditertawakan karena mendukung MU, itu pilihan saya kok anda yang repot.

Saya hanya pendukung MU jadi buat apa saya ngehina tim lain hanya karena pernah mengalahkan MU, mendingan saya makan terus tidur.


*Saya cuma enggak suka sama Chelsea karena pernah beli asisten Ferguson dan saya enggak suka Real Madrid karena beli Beckham, kalau permainan mereka bagus ya baguslah. Harus gitu bukan!

Minggu, 23 Oktober 2011

Film dari Tuhan

Semalem itu saya agak uring-uringan karena enggak bisa tidur lalu saya jadi baca-baca di internet tentang insomnia segalam macem. Ada yang bilang susah tidur itu karena secara fisik dan mental enggak capek. Padahal saya abis main sepeda jauh-jauh dan ya memang sih lagi kurang tekanan karena kontrol diri saya lagi bagus.

Kalau kontrol diri saya lagi bagus ada kelebihan dan kekurangannya, pastinya saya lebih tenang dan cenderung bisa meredam emosi tapi saya jadi enggak terlalu semangat mengerjakan apa-apa, si saya jadi sombong karena berhasil mengontrol diri yang susah ini jadi merasa enggak ada yang perlu dilakuin dan enggak perlu ngasih pembuktian ke siapapun.

Lalu saya mikir-mikir apa yang biasanya bikin saya semangat sih dan muncullah pikiran oke, saya itu semangat kalo lagi patah hati. Paling tidak ada dua orang yang memberi pembuktian, orang itu dan saya. Pembuktian itu yang butuh tekanan, saya harus bisa kontrol diri dan jadi lebih baik daripada yang orang itu pikir.

Entah kenapa juga setiap patah hati saya jadi rajin. Kamar saya rapih, saya mandi setiap hari dan selalu ingin melakukan kegiatan apapun. Blog tentang film itu akibat patah hati dan blog ini ya pastinya sama. Pokoknya ada hasil ketika saya patah hati dan bawaannya pengen kerja aja.

Dengan pintarnya semalam saya minta sama Tuhan, saya bilang ingin patah hati supaya semangat. Tapi hati kecil saya sadar kalau ini dikabulin Tuhan saya sesungguhnya enggak mau-mau banget patah hati, jadi saya bilang lagi, "semoga Tuhan mengabulkan semangatnya aja enggak usah patah hatinya".

Dan tahu apa yang terjadi? Saya semangat. Ini enggak mustahil.

Saya bangun tidur langsung nonton televisi dan kebetulan lagi ada film The Shawshank Redemption. Saya nonton lagi dong karena filmnya bagus dan tring. Semangat saya muncul seperti disulap, itu bukan sulap tapi doa saya dikabulin dan sedikit berharap doa yang satu lagi enggak usah dikabulin.

Iya, saya baru inget lagi kalau saya itu punya film yang selalu menemani saya melewatkan waktu. Ketika sedih ada banyak film sedih yang membiarkan saya menangis, ketika saya merasa sendiri ada film-film yang sepi sendiri yang bikin saya mikir bukan cuma saya yang punya perasaan itu di dunia ini.

Kalau perasaan saya lagi bagus tentu ada film-film yang membantu perasaan saya menjadi bahagia dan ketika saya mau belajar atau berkhayal, hampir semua film memberi saya pelajaran dan menemani saya berkhayal. Selalu ada dan jarang mengecewakan.

Saya jadi bersyukur karena ada film yang menemani ketika saya tak mau ngobrol atau tak ada teman ngobrol. Saya berterima kasih sebesar-besarnya kepada para pembuat dan pemain film yang telah bekerja keras untuk orang lain dan tentu terima kasih untuk Tuhan yang telah memberi film di kehidupan dan mengabulkan doa saya tadi malam.

Minggu, 16 Oktober 2011

Waktuku Ragu

Waktu itu tak pernah terbuang karena ada canda lalu ada luka tapi hasil yang belum terlihat kadang membuat ragu. Benarkah tak terbuang? Tapi rasanya tidak, karena dia dan semua terlihat bahagia. Aku? Tak apa. Biasa. 

Jujurku itu ada kebohongan. Kamu yang selalu bilang tahu aku, tak tahu. Tentu tak membuatmu sedih karena kau pikir aku bahagia karena kamu. Iya, aku bahagia karena melihat kamu bahagia tapi kadang itu bukan bahagia. Kamu yang selalu bilang tahu aku, apakah tahu?

Tenanglah, lelah ini hanya sementara. Ketika kamu merindukanku semua kelelahanku berkurang tapi kurangi rasa rindumu sehingga aku dapat bernapas, lebih bagus jika aku sampai bisa mengatur napasku.

Tahu tidak kenapa aku jarang berkata membutuhkanmu? Karena kata-kata itu lebih sering keluar dari mulutmu yang kadang terlalu besar sehingga milikku tak perlu lagi. 

Oh iya, aku jarang menolakmu karena aku tahu satu dua penolakan berakibat aku kesepian lebih parah lagi. Sekarang aku memang tak suka mendengar panggilanmu tapi nanti aku akan rindu panggilan itu dan aku tak mau kehilangan itu.

Aku mohon sedikit saja, beri aku waktu untuk kehilangan obrolan riang dan sedihmu. Sehingga ketika kita bertemu lagi tak ada ragu kalau aku membuang waktu.

Sabtu, 08 Oktober 2011

Terima kasih, GusMus!

Hari ini saya main sepeda sampe malem, sampe rumah itu sekitar jam sepuluh kurang. Niat dari di jalan adalah sampe rumah langsung tidur karena kaki itu rasanya udah pegel banget.

Di rumah kan ada tv ya, jadi saya nonton dulu dikit eh kebetulan saya setel Metro TV soalnya lagi gak ada yang rame cuma "Kick Andy" aja yang keliatan menarik. Itu acaranya udah mulai mungkin sekitar seperempat jalan.

Niat saya nonton sembari ganti-ganti karena ada film "Magnolia" eh malah bablas sampe abis. Saya enggak tau episode apa yang jelas bintang tamunya KH. A. Mustofa Bisri (GusMus). Wah, menurut saya bapak ini pintar sekali dan keren parah.

Saya terpukau pertama kali ketika beliau bilang, "saya tidak bisa menyalahkan anda karena berbeda dengan saya" lalu "perbedaan itu fitri" dan yang paling mantep "susah berdialog dengan yang berbeda itu penyakit". Entah kalimat pastinya apa tapi itu yang saya inget dan itu waw banget.

Apalagi tentang mengingatkan melalui kekerasan itu saya setuju banget sama pendapat beliau. Katanya biarlah semua mengkuti jalannya karena juga belum tentu jalan yang kita tuju benar karena nanti semua akan menuju jalan yang benar.

Oh iya dan ada satu lagi yang paling keren. Tentang pemikiran yang setiap orang pasti berbeda dan beliau katakan, "bepikirnya segila-gilanya yang penting jangan berhenti belajar, berpikir sama berzikir itu sama pentingnya jadi biarkanlah orang yang banyak berpikir".

Saya sudah tak bisa berkata apa-apa, semua obrolan yang terjadi tadi mencerahkan saya. Saya inget waktu dosen saya bilang orang pintar itu bisa menjelaskan sesuatu yang rumit dengan bahasa sederhana dan itulah yang tadi dilakukan oleh GusMus, sangat-sangat brilian.

Saya pikir Bapak ini keren karena saya merasa dimengerti tanpa saya perlu menjelaskan panjang lebar tapi cukup mendengar dan saya tak membantah.

Semoga ada versi mudanya dan belum nikah. Amin.

Jumat, 23 September 2011

Nilai tanpa Nilai

Saya punya cerita yang sudah terlalu lama dan sampai sekarang belum juga beres dan mulai sangat-sangat mengesalkan untuk saya.

Jadi begini, saya ikut mata kuliah seminar semester lalu. Jujur, awalnya saya males banget ikut mata kuliah ini tapi lama-lama saya malah ketagihan. Soalnya mata kuliah ini lebih aktif, lebih sering presentasi dan menurut saya itu lebih seru.

Jadi, tugas utama mata kuliah ini adalah presentasi, moderator dan pembahas. Saya melakukan itu semua, saya adalah orang pertama yang presentasi lalu saya melakukan moderator dua kali karena menggantikan yang tidak masuk.

Selesai mata kuliah ini setiap mahasiswa wajib mengumpulkan revisi. Saya sudah melakukannya tepat waktu dan menurut saya dengan hasil yang memuaskan. Saya kaget ketika nilai yang keluar "E", itu adalah sebuah ketidakmungkinan dalam hal ini.

Saya langsung menghubungi dosen mata kuliah tersebut. Ternyata revisi saya tidak diterima, entah revisi saya hilang atau keselip dimana. Akhirnya saya mengumpulkan lagi dan menunggu lagi sampai hasilnya keluar. Ternyata memakan waktu cukup lama.

Sekitar bulan maret baru saya kembali ke kampus lagi untuk melihat nilai. Saya cek ke jurusan sekalian bertanya tentang SK dosen pembimbing, normalnya jika SK itu keluar maka nilai saya sudah tidak mungkin "E".

Dan ternyata SK saya sudah keluar dan saya sudah mendapat dua dosen pembimbing untuk melanjutkan skirpsi saya karena BAB I saya sudah disetujui. Saya sudah tak cemas mengenai nilai, saya jarang ke kampus lagi karena mulai fokus mengerjakan skripsi.

Sekitar bulan Agustus saya kembali ke kampus untuk perwalian, seperti biasa diperlukan transkrip nilai. Saya kaget ketika melihat nilai seminar saya masih saja "E". Saya langsung mencari dosen saya dan bertanya apa yang terjadi.

Kejadian yang sudah beberapa bulan yang lalu ini, dengan kemungkinan besar sudah lupa dan ternyata benar. Lalu saya dianjurkan untuk mengumpulkan lagi revisi saya dan membuat surat pernyataan perubahan nilai. Sesegera mungkin saya kerjakan ternyata ketika besoknya saya ingin memberikan surat, dosen saya itu selalu tidak ada. Dan kejadian ini sudah beberapa hari sampai akhirnya saya memutuskan untuk pulang karena seudah dekat dengan hari raya Idul Fitri.

Saya baru kembali ke kampus hari senin kemarin, karena beberapa yang terjadi di rumah setelah lebaran. Saya ke kampus meminta tanda tangan tapi ternyata surat saya salah dan tentu saya harus menggantinya. Keesokan hari saya kesana lagi dan menunggu dosen yang bersangkutan mengajar di kelas.

Sekitar jam tiga lewat saya dapat tanda tangan tapi tidak mungkin menyerahkan surat ke SBA untuk diganti jadi saya putuskan besok lagi. Ya, besoknya yaitu hari Rabu.

Rabu siang saya ke SBA bermaksud memberi surat, lalu saya diarahkan ke ibu-ibu yang bertugas mengurus nilai. Dia bertanya macem-macem kenapa baru diurus segala macem dan saya menjelaskan tapi saya yakin dia tak mendengarkan saya.

Akhirnya nilai saya masih belum berubah, saya harus mencari KRS yang berisi mata kuliah seminar. Ketika saya minta arsip yang ada di SBA ibu itu tak mau memberi, oh iya pasti sibuk ya dan katanya KRS saya tidak penting buat dia. Oh pasti, tentu saja.

Permintaan tolong saya kepada ibu itu tentu tak di dengar, entah memang sibuk atau menganggap dirinya penting karena mengatakan itu sambil tersenyum sinis di depan muka saya. Tanpa ada niatan untuk menolong sedikitpun.

Saya memang tak memberi materi atau tak ada sesuatu yang bisa diberi tapi bukankah itu sudah menjadi tugas atau sekedar gunakanlah hati untuk menolong dengan ikhlas. Ya, kata-kata saya emang lebay tapi saya enggak punya kata lain selain itu karena nilai ini sudah sangat memuakkan untuk saya dan diujung pangkal masalah ini bukan salah saya. Saya kesal dan saya muak.

Jadi inget kata-kata di film "The Tree of Life", orang baik juga dapet kemalangan yang kadang lebih sering keliatan enggak adil. Ya, di persoalan nilai ini saya adalah orang baik karena saya sama sekali enggak menuntut jurusan yang menghilangkan revisi saya atau marah ke dosen yang lupa mengganti nilai saya bahkan malah saya yang mengurus semua.

Semoga masalah nilai ini beres sebelum saya benar-benar tidak peduli.

Selasa, 13 September 2011

Tolong

Padahal badan saya udah ngantuk lalu kenapa saya curhat?
Jadi, entah kenapa saya ini lagi lemes tapi pengen banget nulis. Ada beberapa kalimat yang sudah saya ulang dua kali ketika ngobrol sama teman saya.

Dulu, saya punya teman dekat. Dia cerita. Ceritanya pendek tapi bagus deh, dia lagi bertanya-tanya. Kenapa ya kita harus berdoa padahal Tuhan tau semua yang kita rasain. Lalu dia bertanya, saya agak lupa kepada siapa yang jelas lebih tua dari dia. Pertanyaan yang diatas itu.

Jawabannya begini : "Tuhan tahu semua yang kita rasakan tapi Tuhan mau kita berdoa, supaya bisa tahu apa yang kita butuhkan. Dan doa itu sarana kita berhubungan sama Tuhan."

Simpel dan keren. Seperti saya. Saya lupa persis kalimatnya gimana, ya kurang lebih begitu.

Tuhan aja yang tahu semua yang kita rasain mau kita berdoa, supaya ngobrol atau berbagi. Apalagi sesama manusia, orangtua, saudara, teman atau pasangan. Mungkin kita tau apa yang dirasakan orang terdekat tapi kita tidak tahu mau membantu dibagian mana kalau tak ada perbincangan.

Sekedar butuh ngobrol, didengarkan, solusi atau mungkin bantuan fisik dan mungkin juga materi.

Manusia kan makhluk sosial, tak ada salahnya meminta tolong. Tentu dengan cara yang baik, saya pikir manusia itu senang ko membantu. Itu suatu kepuasan yang tak ternilai. Ya, sama-sama tau diri aja batas-batas hubungannya sampai dimana.

Meminta tolong itu kadang bukan menurunkan gengsi tapi bisa jadi menghargai kehadiran orang terdekat.

Ah, sotoy! Tapi bener loh!

Minggu, 11 September 2011

Pasangan Ideal

"Kadang, semuanya sudah berjalan begitu manis dan indah, sampai salah satu berkata.. 'Aku mencintaimu'."  

Tadi pagi saya lagi buka Twitter lalu saya baca kalimat itu. Saya langsung ketawa sendiri dan tidak menyangkal sama sekali.

Saya ketawa bukan karena menyangkal dari si kata sakral itu, tapi menurut saya itu kata yang memang mengerikan untuk diucapkan dan terlalu berat bebannya.

Enggak tau apa hubungannya, tapi kemarin teman-teman saya mungkin sedikit memaksa saya untuk punya pasangan. Masa depan yang jauh-jauh disana. Ya, saya tahu keputusan saya hari ini akan mempengaruhi masa depan saya tapi saya tidak suka bentuk apapun dari kata "paksa".

Saya masih normal, tertarik dengan laki-laki, ada pikiran untuk punya pasangan, menikah dan punya anak. Tapi saya santai, santai banget atau lebih tepatnya saya percaya dengan Tuhan saya tentang masalah jodoh itu.

Saya itu males pacaran, males ribet, males berantem, males bosen dan enggak tau deh pokonya males. Oh iya saya males ternyata saya berbagi dengan orang yang salah. Mungkin lebih tepatnya belom ada laki-laki yang -paling enggak- keliatan bisa dipercaya.

Jadi bukan saya enggak mau punya pasangan atau nikah dan embel-embelnya tapi saya menunggu yang mau nerima semua kejelekan saya sembari saya meperbaiki diri, ya yang boleh merasakan kebaikan saya cuma yang mau nerima kejelekan saya dong.

Saya pikir enggak ada gunanya saya berubah karena orang lain yang enggak punya tujuan jelas sama saya, nunggu saya udah baik dulu baru mau, seenak jidat ye.

Lebih baik kan kalau kita bisa belajar sama-sama nerima yang baik dan yang jelek. Lalu, mungkin kata "Aku mencintaimu" bukan hanya sekedar kata lagi..

Jumat, 09 September 2011

(Mau) Mengerti dan Menerima

Jadi, tadi saya ketemu temen SMA tanpa sengaja dan jadi ngobrol panjang lebar. Seru! Setiap ketemu temen lama pasti jadi seger.

Biasalah selalu pembukaan yang enggak penting. Pulangnya saya nonton televisi, kebetulan enggak ada yang bagus. Jadi, satu-satunya yang bisa ditonton cuma Glee dan enggak tau itu episode berapa dan ceritanya apa karena udah setengah mulai juga. Saya nonton sambil ganti-ganti sama Big Brother.

Lalu, tanpa saya kira dan duga. Muncullah sebuah kalimat yang dasyat yang kira-kira begini, "tugas kamu jadi apa adanya dan tugas aku nerima kamu apa adanya". Jeng jeng! Saya langsung diem dan mikir.

Oh iya, itu sebenernya kalimat dari bapak ke anak loh bukan kalimat romantis. TAPI, kalimat itu menurut saya semestinya diterapin ke semua hubungan dan kalo berhasil jadinya oke banget.

Ya, enggak baik kan maksa orang buat jadi seperti apa yang kita mau. Mungkin baik menurut kita tapi belum tentu baik buat dia atau memang itu mungkin baik tapi ya pelan-pelan jangan dimarahin atau dipaksa karena menuhin ekspektasi orang lain itu berat.

Jadi apa adanya itu susah loh. Menghargai diri sendiri, percaya sama diri sendiri dan cinta sama diri sendiri, itu menurut saya kadang susah karena dibebanin harus menuhin ekspektasi orang lain.  Mari kita lagi-lagi saling menghargai keputusan orang lain, paling enggak saya nyoba untuk mau ngerti dulu sampe akhirnya semoga bisa nerima apa adanya.

Kamis, 08 September 2011

Kerutan

Kerut itu bukan pertanda tua, tapi semakin dilihat semakin jelas kerut itu. Kerut yang bukan hanya pertanda tua tapi juga pertanda lain. Bingungkah? Anehkah?

Tak ada jawaban yang keluar, lalu kerut itu terus menerus berpijak disana. Semakin jelas dan semakin kerut. Lalu muncul satu jawaban yang entah kenapa hanya satu.

Aku dihapus lalu ditulis kembali. Bagaimana bisa jika setelah dihapus lalu ditulis kembali. Terlalu aneh. Aku dihapus lalu dilihat kembali. Tentu tak mungkin, semua yang sudah dihapus tak bisa dilihat lagi. Masih, terlalu aneh.

Ah iya, aku dihapus. Dihapus waktukah? Atau dihapus ingatan? Mungkin juga dihapus orang lain? Tapi lebih jelasnya aku dihapus.

Kupanggil-panggil masa itu, mungkin tak terdengar karena tak ada jawaban. Mungkinkah aku yang menghapus? Akupun tak ingat. Yang jelas terhapus atau dihapus? Entahlah.

Minggu, 04 September 2011

Belajar dari Film

Saya mau pamer, hari ini saya melakukan yang sudah lama tidak saya lakukan. Maraton film di bioskop. Yeay!! Itu menyenangkan, serius. Apalagi kalo ada yang ngimbangin ngobrolin film sama bola, itu seru! Makasih loh Tops..

Cukup ya pembukaannya, jadi hari ini saya nonton Lima Elang sama Kungfu Panda 2. Film ini seimbang banget deh, Lima Elang dapet studio paling kecil terus Kungfu Panda 2 dapet studio paling gede. Lima Elang agak anti klimaks dan Kungfu Panda 2 klimaks banget. Tapi dua-duanya sama-sama lucu dan menghibur.

Saya cerita yang Lima Elang ya, film ini ngingetin masa kecil banget waktu pernah ikutan pramuka. Karakter anak-anaknya keren dan lucu. Pemimpinnya yang lebih asik dipanggil si penggalang ini, senyumnya mantep banget.

Ceritanya seru khas anak-anak banget, lucunya dapet dan aktingnya juga dapet. Bagus. Yang agak kurang cuma kadang kameranya kalo lagi ikutan jalan bikin rada pusing dan lawan penjahatnya terlalu sebentar jadi kaya "yah, udah nih..". Tapi Kalo diliat secara keseluruhan ini bagus, karena udah lama banget enggak ada film begini, konfliknya juga seru. Wajib tonton!!

Kungfu Panda 2!! Woohooo!!! Yah, sepanjang film itu ketawa dan beberapa dialog terdiam. Dan saya tak bisa berkata apa-apa lagi. Oh iya, jadi saya kaget pas liat pengisi suaranya muncullah Gary Oldman dan Seth Rogen serasa dapet bonus gitu.

Nah, ini dia dialog yang bikin saya terdiam :

"You got to let go of the stuff from past - because it just doesn't matter! The only thing that matters is what you choose to be now." 

dan 

"I'm not freaking out.... I'm freaking in!" 

Kalimat yang terakhir sungguh kocak. Ya kira-kira kalimatnya begitu seingat saya.

Entah kenapa belakangan ini sering sekali saya ketemu kalimat atau kejadian yang menganjurkan saya untuk melewatkan masa lalu dan sepertinya akhirnya saya berhasil. Terima kasih untuk penulis Eyeshield 21, Lima Elang dan Kungfu Panda 2 serta semua yang berkecimpung disana.

Ada kalimat yang keren, kalau ada satu pintu ketutup pasti Tuhan akan membuka pintu yang lain atau kalau belum sempet jendelanya dulu yang dibuka supaya bisa lihat diluar itu seperti apa, sampai akhirnya kita yang memutuskan untuk bergerak.

Sabtu, 03 September 2011

Semua yang Terlambat


Marcell - Semua yang Terlambat

aku..
hanya sinar yang melintas
sekedip
bagai kunang kunang kecil
dan engkau sayap sayap yang meranggas
seusai
sekepak kau mengudara
membawa hatiku semua…

kita…
ialah kata
yang terlambat
tercipta
yang semestinya tak terjadi
dan cinta
ialah rasa yang pertama dan terakhir
tuk merangkum kerinduan
kepasrahan dan maafku…

reff #1
tuk semua…
yang terlambat kulakukan
tuk semua
yang tak sanggup ku janjikan
tuk semua…

lama kucoba
memandang jejak kaki kita
tanpa sesak…
menerimamu tanpa aku mengerti
indahnya arti hari ini
tanpa harapan tuk kembali…

reff # 2
kesemua yang tak sempat ku ungkapkan
kesemua yang tak tepat ku katakan
yang tak usai kujalani yang tak ingin ku ingkari
dan semua…
dan semua…ha ha ha…
dan semua….

Cat : Suaranya Marcell yang aduhai dan lirik lagu yang memukau, ini lagunya jadi mantep banget. Beuh..

Jumat, 02 September 2011

YA-HA!!!

Saya sedang membara, kalo di komik mata saya sedang berapi-api dan penyebab saya semangat ini juga dari baca komik. Jadi ada satu komik yang saya suka banget judulnya "Eyeshield 21", komik Jepang.

Sebenernya saya udah baca komik ini, tapi beberapa hari lalu saya baca ulang dari awal sampe ini sekarang udah mau tamat. Ternyata kalo bacanya terus konsisten tanpa henti jadi hati saya ikutan baca.

Komik ini bisa bikin saya ketawa, sedih dan semangat. Komplit. Saya salut banget sama penulis ceritanya ini, karena bisa bikin saya ketawa sekaligus sedih dan sedihnya bikin saya semangat. Hebat!!

Mimpi. Semua berawal dari mimpi. Mimpi ingin menciptakan kebohongan menjadi kenyataan. Tentang rasa percaya yang ingin diwujudkan, tentang keputusan kepada diri sendiri ingin menjadi seperti apa dan akhirnya tentang orang-orang biasa yang mengejar para jenius yang bekerja keras.

Semua bergerak bahkan tidak ingin menyiakan waktu yang satu detik, semua waktu berharga. Ketika orang biasa atau jenius bergerak dengan tekad yang berbeda-beda untuk mewujudkan mimpi yang sama mereka saling bahu membahu sampai mimpi mereka terwujud.

Di dalam komik ini ada sepucuk surat dari Darrel Royal, seorang pelatih Footbal Universitas Texas. Saya kutip beberapa kalimat yang saya suka banget :
  • "Kekalahan pribadi bukan hal yang memalukan. Sedangkan, kekalahan tanpa keinginan untuk bangkit kembali adalah hal yang memalukan."
  • "Tidak ada atlet yang tak pernah merasakan kekalahan. Hanya saja, atlet hebat adalah mereka yang akan secepatnya berusaha bangkit dengan kerja keras. Atlet biasa adalah mereka yang sedikit terlambat bangkit, lalu atlet gagal adalah mereka yang sampai kapanpun hanya akan berdiri di pojok lapangan."
Itu dia kalimat yang bikin saya membara. Saya memang bukan atlet tapi ini kalo disambungin sama kehidupan saya nyambung banget. Saya mau nulis dan saya akan ikut lagi lomba nulis terus terus sampe saya jadi penulis beneran. Itu keputusan.

Saya akan mengubah kebohongan menjadi kenyataan seperti yang dilakukan Hiruma kepada Sena dan Deimon Devil Bats. YA-HA!!!

Eyeshield 21

Maaf dan Memaafkan

Sepertinya ini lebaran yang berkesan untuk saya. Momen ini bikin saya tersadar sesuatu. Melepas seluruh gengsi dan egois saya yang tinggi untuk meminta maaf dan memaafkan.

Ternyata jauh lebih mudah meminta maaf daripada memaafkan. Yang saya pikir begini, kalo meminta maaf adalah membuka hati dan melepas gengsi. Sedangkan memaafkan itu membuka hati lalu menurunkan tingkat ego.

Lalu, yang membuat susah adalah ini nih, ketika berpikir untuk minta maaf berarti saya sudah menyadari kalau saya salah dan tentu harus minta maaf. Sedangkan ketika berpikir memaafkan berarti saya di posisi "merasa" benar dan membuka hati untuk memaafkan.

Ego saya yang tingginya kaya apaan tau itu harus diturunin banget dong. Jadilah itu berat buat saya, banget!

Belum berhenti sampai disana, efek dari meminta maaf dan memaafkan ini juga keren. Kalo abis minta maaf dan yang maafin langsung senyum atau keliatan seneng entah kenapa saya muncul rasa bersalah karena dulu berbuat salah. Nah, justru kalo saya yang sudah memaafkan dan itu bener-bener pake hati, beuuuhhh rasanya mantapnya pol. Tenang banget. Enggak ada beban.

Emang susah loh buat maafin yang tulus itu, tapi saya bukan Tuhan. Saya enggak punya wewenang untuk enggak maafin dan lebih enggak enak nyimpen benci.

Akhir kata, saya berharap untuk orang-orang yang sudah saya minta maafnya itu dengan tulus maafin saya dan untuk "kamu" yang diujung sana itu loh, saya sepertinya akhirnya berhasil maafin kamu loh. Hore banget kan!

Dengan tidak mengubah masa lalu, saya dan kamu tau rasa percaya tak bisa dibeli dengan maaf ya paling tidak udah enggak ada dendam di hati kita.

Kamis, 28 Juli 2011

Oh Etika

Oh iya saya tiba-tiba inget ada satu hal yang sebenernya pengen saya tulis dari kemaren, ini tentang etika. 

Beberapa hari yang lalu saya ke Jatinangor lalu saya ke Spektrum. Pas lagi di Spektrum ada yang dateng dari UKM lain katanya mau ngasih data UKM buat panitia maba Unpad, karena panitianya enggak ada jadi itu data di taro di laptop saya.

Saya sempet nginep berapa hari tuh, sampe saya pulang enggak ada yang minta dan saya pun lupa untuk mindahin kemana gitu. Nah, pas saya udah nyampe Jakarta ada yang sms sore-sore kira-kira isinya begini "Kami dari pubdok mau nanya file foto buat prabu". Saya diem. Bingung dan berusaha mencerna dan bertanya dalam hati "ini siapa?". Oooohh, nama kepanitian buat maba di Unpad namanya Prabu.

Simpel ya isi smsnya, saya ngerti maksudnya ko tapi etikanya dimana?? Saya enggak tau itu orang namanya siapa trus mau nanya file foto. Kalau saya jahat, saya cuma akan jawab "sok, nanya aja..". Tapi ternyata saya lebih jahat karena saya bales "Maaf ini siapa?", saya enggak nyambung yaaa..

Langsung dibales. "Ini (nama dia) dari pubdok Prabu". Dalam hati saya teriak "TERUSS..". Hah. Harusnya kalo saya tambah jahat saya akan bales "oh", kan dia ngasih tau namanya. Tapi ternyata saya sangat bijak, saya bilang begini "Oh iya filenya ada di saya dari kemarin. Sekarang saya di Jakarta. Maaf ya mbak (nama dia) kalau ada perlu sama orang ga dikenal, coba perkenalkan diri dulu lalu bilang ada keperluan apa". Asiiikkk...

Dan tak ada balasan. Besoknya malem baru dia sms saya dengan isi sms lebih banyak "punten" dan "teh". Nah, saya jadi lucu karena sebenernya saya geli kalo dipanggil "teh" atau "kak" kecuali sama sodara.

Memang keliatan simpel dan mungkin akan ada yang bilang "yaelaaahh gitu doang" atau "gila hormat banget sih lo..!!". Bukan, saya enggak gila hormat. Saya enggak masalah kalau dia enggak manggil "teh", asal tau etika. Itu bukan simpel tapi enggak ada etikanya. Etika buat saya penting makanya ini saya bahas kalau menurut orang lain ga penting ya terserah.

Saya pernah diajarin sama dosen saya tentang etika sms atau nelepon orang yang belom kita kenal. Sewajarnya adalah tentu mengucap salam, entah selamat pagi siang sore lalu memberitahu nama kita, baru boleh menjelaskan keperluannya apa. Bahkan waktu pun dianjurkan pada jam-jam istirahat karena takut mengganggu terutama kepada orang yang lebih tua.

Ya menurut saya semua orang senang diperlakukan baik dan berhak diperlakukan baik. Kalau orang minta tolong dengan bahasa baik kayanya mau ngebantu juga enak tapi kalau bahasanya begitu mau bantu jadi mikir, ya jadi pamrih kan..

Si Pembuat Galau

Saya pengen nulis. Sumpah. Tau apa yang menarik??

GALAU!!

Entah ya kayanya orang di dunia ini, eh di Indonesia lagi seneng banget sama kata "galau". Single, galau. Double, galau. Macet, galau. Kesel, galau. Ya semua aja galau..

Saya galau. Enggak sekarang tapi pernah ko. Tapi saya enggak suka pamer galau, seinget saya sih enggak ya soalnya saya suka kesel sama status selebriti yang galau, masa iya saya ikutan.

Oh iya, selebriti disini bukan artis loh. Artis Indonesia juga dikit sih yang bisa dibilang artis. Beh, sombong ya saya, tapi secara bahasa juga bisa dibuktikan loh. Artis itu dari bahasa Inggris itu kalo bener artinya pekerja seni. Seni itu pake hati. Nah, kalo "artis" Indonesia lebih sering pake duit, jadi nontonnya hati saya enggak kebawa. Ya enggak apa-apa sih, tiap orang punya alesan masing-masing.

Itu intermezo aja dikit. Lalu saya iseng-iseng mikir, apa ya yang bikin banyak orang galau. Bingo!!! Saya ketemu jawabannya!! Situs jejaring sosial!! Facebook, Twitter dan sekarang ada Google +. Baru buka itu situs udah ada pertanyaan, "Apa yang anda pikirkan?" atau "Apa yang terjadi?" dan yang terbaru adalah "Bagikan kabar terbaru".

Perhatian kan?? Lebih dari teman kan atau bahkan lebih dari pacar? Orang itu seneng loh dapet perhatian, baru ketemu udah ditanya kabar. Pastilah seneng. Sebenernya sih bagus jadi ya orang bisa jadi lebih terbuka cuman kadang ada yang terlalu terbuka, saya udah pernah bahas di tulisan saya yang tentang Twitter.

Untuk yang jarang buka atau yang sering tapi masih tau batesnya kaya saya ini ga masalah tapi untuk yang suka diberi perhatian ini yang bahaya, buat dirinya dan buat orang lain. Buat orang lain yang kaya saya, kadang saya enggak perlu tau semua itu dan buat dirinya adalah jadi dinilai sama orang dengan semena-mena, nih saya lagi sok nilai kan. Hahaaa..

Nah, orang yang seneng dapet perhatian itu bahaya, begitu ditanya langsung jawab dong dan seneng banget kalo yang respon juga banyak dan semakin banyak yang respon ya semakin brutal. Akhirnya seneng deh, dari kabar seneng sampe akhirnya kabar sedih juga di kasih tau.

Akhirnya, saya jadi ngomong ngalor ngidul kesana kemari. Yah. Intinya banyak orang galau dan galaunya menular apalagi kalau ngerasa sama, beh.

Yaudahlah, emang galau lagi gaul kali ya jadi semua orang pengen. Semoga yang gaul selanjutnya adalah "ceria" jadi saya makin seneng buka situs jejaring sosial.

Senin, 11 Juli 2011

Kenzie Albany Ardiansyah

Aaliyah Keira Ardiansyah (Kei), Abyan Rashid Ardiansyah (Ben) dan Kenzie Albany Ardiansyah (Ken). Tiga malaikat kecil yang diberi oleh Allah untuk dijaga oleh kakak-kakak saya. Tiga bocah yang rasanya juga sudah seperti anak sendiri bagi saya.

Sekarang usia mereka 66 hari sejak keluar dari perut ibunya. Tiga bayi kecil yang membuat saya selalu ingin pulang dan ingin bertemu walaupun hanya bisa melihat dari kaca tanpa bisa menyentuh langsung.

Beruntung mereka memiliki ayah dan ibu terkeren sepanjang masa, kakak-kakak saya. 

Mereka prematur, berat badannya kurang dari dua kilo. Ben lebih dulu keluar dari rumah sakit lalu disusul oleh Kei karena berat badannya sudah mencukupi untuk pulang.

Kenzie hari ini pulang, khusus, dijemput oleh Allah, diberikan tempat terbaik.


Kenzie Albany Ardiansyah

Minggu, 10 Juli 2011

Jalan Raya Milik Kita Bersama

Saya mau cerita, hari ini saya jadi anak gaul. Anak gaul dalam definisi saya itu adalah anak-anak muda-mudi yang gayanya oke banget dan kadang terlalu lebih untuk tempat tertentu. Supaya keliatan keren dooong!!!

Eh, sepertinya saya bukan jadi anak gaul tapi ke tempat yang banyak sekali anak yang lebih muda dari saya jadi saya sedikit bingung apa mereka yang terlalu rapih apa saya yang terlalu berantakan. Ya sudahlah ini enggak penting. Yang penting gaya..

Di tempat itu lagi banyak acara, pesta buku, pesta baju dan pesta musik. Saya dateng ke pesta baju. Wuih, ramenya sampe bikin saya enggak mau beli apa-apa ya karena saya juga niatnya cuma nemenin aja.

Sudah jalan-jalan dan ngobrol-ngobrol akhirnya lapar. Saya dan teman-teman makan disekitaran tempat itu juga. Udah selesai makan pasti ngobrol lagi kan. Nah, pas ngobrol enak-enak tiba-tiba muncul segerombolan anak muda ada juga yang tua bawa kayu, bambu, batu dan enggak tau apalagi sambil lari dan teriak.

Teriakan yang kalo ada di televisi pasti bunyi "tit". Kami masih tenang dan ngobrol sambil ngeliat eh tiba-tiba jadi banyak banget. Lalu abang yang jualan tiba-tiba beberes dan kami pikir sudah waktunya pergi. Saya sempat beli minum dulu, pas beli abanganya bilang "bawa mobil ga neng? kalo bawa mending cepetan pergi".
Makin rame dan makin horor untunglah ada polisi dan sekuriti. Mereka yang ribut awalnya enggak mau pergi karena katanya temennya kepalanya bocor. Beuh..solidaritas!!

Entahlah tapi polisinya hebat juga karena dia cuma berdua sama sekuriti tapi berhasil membubarkan sekelompotan yang masih ngedumel dan membuat saya dan teman-teman juga ngedumel karena dibubarkan paksa.

Akhirnya kami pulang dan macet parah. Iya, ini malem minggu. Tapi macetnya agak-agak keterlaluan. Ternyata eh ternyata di penghujung macet terjawab sudah, ada yang bikin acara tapi parkir motor di jalan raya. Sepertinya acaranya pengajian atau apa saya kurang tau, tapi itu jalan mobil cuma dikasih satu jalur dan sisanya buat parkiran motor.

Saya sama sekali enggak masalah sama acara pengajian atau acara apapun itu karena saya juga Muslim dan belajar PPKn tentang toleransi umat beragama tapi kan ada aturan untuk enggak parkir di tengah jalan juga, saling menghargai antara sesama pengguna jalan. Oh iya, saya juga enggak tahu itu udah izin sama polisi atau gimana tapi enggak ada pemberitahuan atau imbauan atau poster atau spanduk atau apapun.

Kalau ternyata sudah izin ke Pak Polisi, tolonglah pak ada pemberitahuan atau sejenisnya supaya dengan pasti yang enggak tau enggak lewat sana. Kalo belom juga, tolonglah Bapak-Ibu yang punya acara juga memberikan pemberitahuan supaya yang enggak tau pasti enggak lewat sana. Ya, sama-sama pengguna jalan boleh kan saling menghargai.

Oh iya, cerita yang pertama dan yang kedua emang enggak nyambung tapi ada hubungannya dengan jalan raya. Saya sama sekali enggak masalah kalo ada yang mau pengajian, ini diulang dua kali karena takut ada yang salah sangka tapi tolonglah toleransi dan saling menghargai dengan pengguna jalan yang lain. Silakan mau dimana saja dan kapan saja tapi ya itu tadi pemberitahuannya jadi kan sama-sama enak.

Nah, kalo untuk yang ribut di jalanan, janganlah karena itu sangat-sangat menggangu pengguna jalan yang lain dan sangat tidak nyaman. Kalo ribut berdua aja biar jelas, mau adu mulut atau adu fisik yaudah yang ada masalah aja. Oh, jadi enggak kebersamaan ya? Bagus itu kebersamaan kalo makan-makan atau ngobrol-ngobrol tapi kalo ribut jangan ganggu yang lagi makan. 

Katanya negara hukum, kan ada Polisi. Slogannya aja melindungi dan melayani masyarakat pasti mau kok ngurus yang ribut begitu. Ya kan *Pak Pol??

* Pak Pol = panggilan sayang untuk Bapak Polisi

Rabu, 29 Juni 2011

Saya adalah Taurus

Saya sedang penasaran tingkat tinggi karena membaca tweet teman saya tentang zodiak. Lalu saya iseng cari juga fakta tentang zodiak saya dan saya merasa aneh karena banyak yang bikin saya bilang dalam hati begini : "iya juga tuh", "nah bener banget", "gile!!", "bisa pas gitu dah".

Kira-kira ini lah beberapa fakta yang bikin saya bilang kata-kata diatas :
  • Sometimes a can seem hard hearted but in reality, if they care about you, then they will always be there for you.
  •  A makes a good friend and great listener, but only if they like you.
  • Never take friendship with a for granted. They pick their friends carefully and once you cross them they are done.
  • It's not that a is lazy, they just work at their own pace.
  • While a may have many acquaintances, there is less than a handful of people they actually trust.
  • When making plans with a do not back out at the last minute. are not fond of change.
  • have big hearts, they just keep them closed out of fear of being hurt. 
  • A challenge for a is learning how to let go of the past.
  •  When something is bothering  a they tend to think about it until exhaustion. And a lot of times, make it worse that what it is.
  •  A does not forgive easily nor so they forget. So be careful with your decision to cross them.
  • If it seems that doesn't care. It's because they don't. If they cared you would know it.
  • If you care about a then you better let them know, otherwise you might lose them forever.
  • When a fakes a smile an a laugh no one can see the truth behind it.
  • A will only give you so many chances before they walk away for good.
    Nah, banyak banget kan!! Dan sebenernya masih banyak lagi tapi enggak mungkin saya tulis semua. Semua-semua yang saya ketik diatas itu saya yakin banget kalo saya begitu dari semua hal yang pernah saya jalanin.

    Saya jadi penasaran, karena saya termasuk yang tidak terlalu percaya ramalan atau keberuntungan. Nah, yang bikin saya penasaran apa hubungan tanggal lahir sama sikap atau cara pandang seseorang?
    Tolonglah kalau ada yang bisa memberi penjelasan yang masuk diakal saya, terima kasih sebanyak-banyaknya.

    * Fakta-fakta diatas saya ambil dari Taurus In Me

    Selasa, 21 Juni 2011

    Intip-intip Friendster

    Oke dan saya habis mengintip masa lalu di Friendster. Hore!!

    Oh sungguh polos sekali saya disana itu untunglah saya udah sadar karena itu norak banget. Ya, ada beberapa bagian yang bikin kangen, ngakak dan juga enggak percaya saya nulis dan foto seperti itu.

    Tapi ya udah masa lalu dan udah lewat, saya cuma mau berbagi satu buah tulisan yang entah kenapa bikin saya ngakak banget. Ini dianya yang terbelakang :


    "Setiap hari pusing..
    January 13th, 2007 by ndielucuskali
    Semua cuma karena uas..
    hal itu membuat gw pusing setiap hari…
    setiap hari harus belajar..
    soalnya pun susah sekali…
    tapi seneng bentar lagi libur..
    jadi bisa bertemu teman2 lama..
    duh kapan ya masa jomblo beakhir..
    hehee..
    terakhirnya ga nyambung.."


    Sampai detik ini saya enggak percaya kalau saya pernah sejujur dan seputus asa itu, astaga! Dan ini adalah jejak yang keren.

    Twitter

    Akhir-akhir ini saya sering geram kalau buka Twitter karena menurut saya sudah tidak sesuai dengan fungsinya. 

    Fungsi reply yang digunakan untuk membalas tweet sudah jarang sekali digunakan, berubah fungsi dengan Retweet itu sendiri. Mungkin karena bahasa Inggris kali ya, padahal kalo diartiin ke bahasa Indonesia itu sudah jelas sekali.

    Mungkin keinginan pamernya sudah terlalu besar atau ingin eksis. Saya juga pamer, pamer blog saya ini atau pamer saya habis nonton apa tapi saya berusaha mengontrol keinginan pamer saya karena ya ga penting juga buat orang lain dan itulah juga sebaliknya.

    Boleh kok pamer lagi sedih atau kesel karena ya mungkin Twitter masih masuk media katarsis. Tapi ya mbok jangan keseringan juga kan bosen bacain cerita sedih atau kesel orang lain. 

    Oh iya, juga yang merinci kehidupan sehari-harinya di Twitter. Selain saya kadang enggak perlu tahu, juga itu bahaya kalo ternyata ada yang mau jahat.

    Apalagi yang pacaran. Baru jadian, berantem atau putus ya semua diumbar aja lewat twitter itu memancing buat gosip, ga bagus karena gosip seperti bulu yang beterbangan yang susah ditangkep.

    Buat temen-temen saya yang sudah saya follow, tolonglah gunakan kembali fungsi reply karena RT itu bikin sampah di timeline saya. Yah, sebenernya saya maklum sih tapi kadang saya kesel juga kalo RT itu udah berlebihan banget.

    Saya tetap buka Twitter karena saya juga butuh media katarsis, pamer dan tentu butuh berita hangat. Dan saya juga inget kalo berlebihan itu enggak baik.

    Sabtu, 18 Juni 2011

    Anjing

    Waktu itu malam, aku tahu karena langit sangat gelap. Aku berjalan tanpa teman mengikuti langkah kaki yang diarahkan oleh perasaanku.

    Aku melihat sekitar, tak ada yang jelas. Hanya bangunan tua yang sudah rapuh. Sepanjang jalan itu sepi. Tak terdengar apapun kecuali suara dari pikiranku. Aku tak tahu ini dimana dan akan kemana.

    Setelah lama berjalan, aku melihat bayangan dan suara langkah kaki. Semakin terdengar dan bayangan itu semakin besar tapi lebih kecil dari manusia. Itu anjing.

    Kubiarkan saja ia lewat toh tak mengganggu. Aku berjalan lagi, kulihat beberapa anjing melewatiku. Tempat ini penuh dengan anjing, tak ada bedanya anjing yang satu dengan yang lain. Besar, berwarna gelap dan tak ada yang peduli padaku.

    Aku terus saja berjalan, kadang lurus dan beberapa kali belok. Disetiap tikungan banyak anjing yang hanya melihatku dengan tatapan yang mengerikan. Beberapa menyalak tapi tak berani mendekat.

    Anjing itu seperti satu tapi banyak karena aku tak bisa membedakan mereka. Sama saja. Semuanya anjing. Anjing yang minta perhatian, minta diberi makan dan juga minta disayang bahkan ada yang beberapa ingin dituruti keinginannya.

    Anjing bodoh dan tempat ini penuh dengan anjing tapi aku tak bisa keluar sehingga aku hanya memandang dan mencoba menuruti walau tak mau, aku tak punya cara lain karena inilah satu-satunya cara agar aku bertahan hidup, sementara.