Sabtu, 27 April 2013

Biar Sudah

Lalu, terjadilah sesuatu yang sulit dimengerti.
Mungkin karena kamu yang akhirnya menjadi kamu yang seperti biasanya.

Aku memang tak pernah bisa menerka apa yang Tuhan rencanakan.
Semua hal selalu diputarbalikan.
Sehingga lebih baik mengikuti jalan-Nya.

Lalu, dia dan mereka seolah tahu dan berkata aku tak berusaha.
Apa yang harus kuusahakan kalau aku tahu akan diberi yang terbaik.

Jadi, lebih baik aku mengikuti. Demi hatiku.
Kasihan, tampaknya sudah terlalu lelah bermain atau dipermainkan.

Dindingnya jadi semakin tinggi dan tebal.
Tak sembarang orang bisa menghancurkannya.

Ya, biarkanlah. Sudah.

Kamis, 18 April 2013

Jauh

Jauh. Jauh sekali. Tapi setelah sekian lama akhirnya terjadi perasaan berdebar. Awalnya tidak terjadi apa-apa dan tidak mau tau sama sekali. Tapi. Selalu ada tapi.

Hari itu hanya bisa mendengar dia berbicara walaupun tidak tau apa yang dia bicarakan. Berusaha untuk menahan diri tapi tatapan tak bisa berpaling. Hanya terus menatap semua gerak-geriknya, lekuk tubuhnya, perpindahan matanya dan gerak tangannya yang sering menyentuh kemejanya.

Tutur katanya halus dan tidak meninggi tapi tidak juga merendah. Tepat. Semuanya yang dikeluarkan dari dirinya menarik. Sangat menarik.

Suhu tubuh tiba-tiba menjadi hangat, helaan napas menjadi panjang dan jatung tak hentinya berdebar dan semakin kencang. Tatapannya mulai terbagi. Terbagi dan menjadi lebih sering. 

Lalu, sudah dia pergi. Pergi meninggalkan rasa penasaran yang tak bisa dimengerti. Kami bagaikan Venus dam Mars. Semua terbalik. Hidupnya dan aku berbeda. Tampak tak ada yang sama. Obrolan kami pun tak sama. Tapi, rasa berdebar itu terus menerus menjadi pertanyaan tak terjawab.

Hari ini tiba-tiba dia datang. Tak tersenyum dan tak menoleh. Tapi lagi-lagi badan terasa hangat dan semua organ tubuh tampak tak bekerja kecuali detak jantung yang terdengar begitu keras.

Dia pergi. Kami saling menatap. Dia menunduk dan aku menoleh. Lalu kami bertatap lagi. Bibirku tak mau bergerak dan dia juga tidak. Bahkan sesungging senyum pun tak terjadi. Lalu dia pergi.

Sudah.

Minggu, 14 April 2013

Kamu [Masih] Lucu

Aku  sih sebenernya enggak nyangka kamu bakal masuk ke hidup aku.
Sekarang aku juga belum tau, kamu akan lama atau seperti pola sebelumnya.
Sebelumnya kamu hilang dan aku lupa.
Lupa kalo kamu pernah ada di hidup aku.
Kamu tau kan kamu yang tadi itu bukan kamu.

Kamu yang sekarang itu masih kamu yang lucu.
Kamu yang bikin aku gemes.
Kamu yang selalu bilang "terus" kalo obrolan kita terputus.
Dan kamu yang keliatan serius banget kalo dengerin aku.

Aku enggak tau kamu akan jadi kamu yang sebelumnya atau bukan.
Inget loh, kamu itu bukan kamu yang aku sebut.
Kamu itu yang baru.

Kamu yang suka mengeluarkan celoteh yang lucu.
Kamu yang super tertutup.
Kamu yang moodnya suka berubah dratis.
Tapi kamu masih lucu.

Kamu yang lagi sering aku pikirin.
Kamu yang lagi sering masuk ke doa aku.
Kamu juga yang sering bikin aku senyum sendiri.
Kamu yang masih lucu.

Kamu yang bikin aku bingung.
Kamu yang bikin aku penasaran.
Kamu sih itu, ulah kamu.

Aku enggak tau kamu bakal jadi apa di hidup aku.
Kamu yang sekarang sih masih lucu.