Kamis, 27 Oktober 2011

Marah dan Marah

Seharusnya tak ada tuntutan untuk selalu menjadi bijaksana atau selalu tenang dengan apapun yang ada karena masih manusia. Manusia harus tahu rasanya ketika salah atau saat airmata tak bisa lagi dikeluarkan.

Ketika semua berusaha tertawa atau memaksa untuk memunculkan senyum lalu berkata semua akan baik-baik saja, nanti. Aku rasa bukan itu, bukan keharusan untuk menjadi terlihat tapi apa yang akan dilihat ketika kejujuran yang keluar.

Topeng-topeng itu hanya akan menganggu dan terus menipu, lalu apa gunanya hanya terlihat menjadi bijaksana atau semua melihat kau adalah orang yang hebat tapi hatimu terus meraung karena tak sanggup. Ada kalanya tujuan harus dicapai bersama karena Tuhan memberi semua yang kau butuhkan untuk mencapai itu.

Kamu hanya terlalu sombong untuk meminta dan bilang kepada semua kalau kamu hebat atau pintar lalu pura-pura bersembunyi dibalik topeng ketika semua kau rendahkan tanpa sadar, menurutmu apa gunanya dipuja kalau kau hanya ingin mencari kata-kata baik karena sebenarnya takut dengan kejujuran.

Sadarlah, itu bukan apa-apa dan aku juga bukan apa-apa karena tak pernah berusaha mengingatkanmu. Itu karena aku tak berani untuk menyalahkan sebab kau dan aku seharusnya tahu bahwa ada Tuhan yang berhak menilai.

Manusia tak pantas untuk menilai, menyalahkan atau membenarkan sesuatu karena memang tak tahu apa yang salah dan benar untuk orang lain. Salah dan benar hanya untuk sendiri dan Tuhan, maka biarkan orang lain melakukan apapun.

Hanya berhentilah bersembunyi dibalik topeng-topeng itu, kebijaksaanmu itu palsu. Biar saja kacau asal kau lepas semuanya itu, kamu tak perlu itu karena Tuhan memberikan semua perbedaan, menurutku agar semua saling mengerti dan menghargai.

Aku mengingatmu, Mike

Hari ini aku mengingat sebuah kalimat dari seorang bernama Mike, "kalau kamu tak pernah merasa sendiri nanti kamu tak mengerti betapa berharganya berdua, tenang Cindy semua orang punya kesepian masing-masing".

Detik ini aku merindukan Mike, seorang lelaki yang hanya mengenalku tidak sampai satu jam selama hidupku. Aku merasa mengenalnya lebih-lebih lama dari itu, kami seperti teman lama. Aku merasakan ceritanya dan aku nyaman berbagi dengannya.

Tak ada sedikitpun muncul curiga, aku hanya nyaman menjawab pertanyaan-pertanyaan darinya lalu mendengarkan kata-katanya yang ditujukan kepadaku. Kami berbeda tapi kami punya perasaan yang sama terhadap satu hal.

Mike datang pada saat yang sangat tepat, mengisi bagian yang sedang kosong pada diriku dan dalam sekejap pergi dengan membiarkan itu tetap terisi. Tentu saja tak akan tergantikan oleh siapapun.

Aku ingat diakhir percakapan kami malam itu, katamu kamu akan menyimpanku didalam pikiranmu dan iya ternyata aku juga.

Selalu hangat ketika mengingatmu, Mike.

Rabu, 26 Oktober 2011

Cerita dari Masa Lalu

Hari ini mungkin waktunya melihat masa lalu yang itu. Semua diawali dengan tidak sengaja, tidak sengaja melihat-lihat foto dan tidak sengaja bagian itu aku buka. Awalnya hanya ingin sekedar mengingat apa yang terjadi waktu itu.

Aku melihat sebuah foto kue, mungkin jika bukan aku yang melihat, kue itu hanya biasa saja. Kue yang tampak enak jika dimakan. Kue berwarna coklat nyaris kehitaman dengan sedikit krim putih dengan siraman sirup disekelilingnya dan untuk mempermanis ada sebuah stoberi dipinggirnya.

Begitu kulihat foto itu sekejap aku tersenyum. Jemariku tak sabar untuk berpindah ke foto selanjutnya dan disana ada dia. Laki-laki yang memberiku kue itu, awal dari perkenalan yang menarik.

"Hari itu seperti biasanya, tak ada yang aneh. Hanya saja temanku datang berkunjung ke tempatku, sebut saja bermain, dia datang mengunjungiku sekalian bercengkrama karena sudah lama kami tak berbagi cerita. Dia datang sendiri disela-sela waktu bermainku.

Lalu aku memintanya untuk menunggu di semacam cafe, tak lama aku menyusulnya. Dia memesan kopi seperti biasanya dan aku sepertinya hari itu tidak memesan apa-apa. Kami berbincang ditemani juga oleh temanku ditempat bermain.

Tiba-tiba ada yang menawari kue itu. Kue yang dari tadi kusebutkan, tapi laki-laki itu tidak menawariku. Dia menawari temanku yang tentu saja sudah mengenalnya, aku masih baru disini. Entah kenapa temanku tak mau, lalu aku yang sepertinya sedang lapar langsung menawarkan diri untuk memakan kue itu.

Tanpa pikir panjang aku langsung memasukan kue itu ke dalam mulutku, satu sendok besar. Kukunyah dan aku tersedak, seingatku kue itu kukeluarkan lagi dari mulutku karena rasanya sangat pahit. Entah apa yang terjadi semua yang ada disana tertawa dan mukaku memerah.

Setelah mencuci mulutku dengan air, laki-laki yang memberi kue bilang kalau itu bukan kue tapi ampas kopi yang dicetak. Oh tidak! Ya, dia tidak menyangka kalau aku akan memakan kue secepat itu atau memang dia menunggu aku makan dan tertawa, entahlah.

Aku malu dan dia meminta maaf tapi entah apa, aku tak marah sama sekali. Aku malu dan mukaku memerah itu bukan pertanda aku marah. Untuk apa aku marah karena setelah itu aku berkenalan dengan laki-laki itu yang akhirnya sekarang memang bukan jadi apa-apa tapi dia berkesan kuat diperasaanku.

Setidaknya perkenalan yang lucu, obrolan yang menyenangkan serta tingkah laku yang membuatku nyaman bersamanya. Aku merasakan itu darinya tentu tanpa perpisahan yang menyakitkan karena kami tetap berteman sampai detik ini.

Entah sekarang kamu dimana tapi aku masih menunggu janji ke Jogja bersamamu."

Ini kuenya, saksi bisu.

Senin, 24 Oktober 2011

Saya (hanya) Pendukung Manchester United

Tadinya saya pulang nonton Manchester United (MU) mau langsung tidur, selain berduka rasanya pegel bener sepedahan sambil ngebut. Apa daya ternyata capek juga enggak bikin ngantuk.

Saya udah tau banget ini kalau banyak yang bukan pendukung MU akan menghina di jejaring sosial. Entah kenapa harus begitu, tapi ya ternyata bener kejadiannya begitu. Saya sempat jadi mikir agak keterlaluan sih, ya entah saya mikirnya berlebihan atau apa enggak tau ya tapi kalo menurut saya pikiran saya masih normal.

Saya mikirnya gini, "maksud orang yang menghina MU itu apa ya?". Saya enggak suka Chelsea dan Real Madrid tapi saya gak pernah menghina dua tim itu di jejaring sosial.

Oh iya, saya gak benci orang-orang yang nulis itu kok cuma benci kelakuannya aja. Ya, entah apa maksudnya gitu, enggak masuk diakal saya sama sekali.

Kemungkinan mereka itu benci MU-nya bukan kelakuan MU. Begitu MU kalah ada kesempatan emas buat ngehina seenak udel, enggak tau deh nanti kalo MU menang.

Seinget saya sih ini ya, ada yang bilang. Kalau benci sama sesuatu atau seseorang yang gak berdasar itu cuma iri karena mereka enggak bisa melakukan itu. Yah, semoga aja enggak lah.

Oh. Mungkin bencinya karena pernah dikalahin MU atau apalah saya enggak tahu, yang jelas sesama pendukung bola kenapa mesti jadi saling ngehina sih. Keliatannya aja pemain bolanya gak saling ngehina kok.

Kalau diitung itu sudah sekitar 12 tahun saya dukung MU. Ya, karena saya dukung pake hati makanya ini penting buat saya dan rasanya enggak menyenangkan ketika saya ditertawakan karena mendukung MU, itu pilihan saya kok anda yang repot.

Saya hanya pendukung MU jadi buat apa saya ngehina tim lain hanya karena pernah mengalahkan MU, mendingan saya makan terus tidur.


*Saya cuma enggak suka sama Chelsea karena pernah beli asisten Ferguson dan saya enggak suka Real Madrid karena beli Beckham, kalau permainan mereka bagus ya baguslah. Harus gitu bukan!

Minggu, 23 Oktober 2011

Film dari Tuhan

Semalem itu saya agak uring-uringan karena enggak bisa tidur lalu saya jadi baca-baca di internet tentang insomnia segalam macem. Ada yang bilang susah tidur itu karena secara fisik dan mental enggak capek. Padahal saya abis main sepeda jauh-jauh dan ya memang sih lagi kurang tekanan karena kontrol diri saya lagi bagus.

Kalau kontrol diri saya lagi bagus ada kelebihan dan kekurangannya, pastinya saya lebih tenang dan cenderung bisa meredam emosi tapi saya jadi enggak terlalu semangat mengerjakan apa-apa, si saya jadi sombong karena berhasil mengontrol diri yang susah ini jadi merasa enggak ada yang perlu dilakuin dan enggak perlu ngasih pembuktian ke siapapun.

Lalu saya mikir-mikir apa yang biasanya bikin saya semangat sih dan muncullah pikiran oke, saya itu semangat kalo lagi patah hati. Paling tidak ada dua orang yang memberi pembuktian, orang itu dan saya. Pembuktian itu yang butuh tekanan, saya harus bisa kontrol diri dan jadi lebih baik daripada yang orang itu pikir.

Entah kenapa juga setiap patah hati saya jadi rajin. Kamar saya rapih, saya mandi setiap hari dan selalu ingin melakukan kegiatan apapun. Blog tentang film itu akibat patah hati dan blog ini ya pastinya sama. Pokoknya ada hasil ketika saya patah hati dan bawaannya pengen kerja aja.

Dengan pintarnya semalam saya minta sama Tuhan, saya bilang ingin patah hati supaya semangat. Tapi hati kecil saya sadar kalau ini dikabulin Tuhan saya sesungguhnya enggak mau-mau banget patah hati, jadi saya bilang lagi, "semoga Tuhan mengabulkan semangatnya aja enggak usah patah hatinya".

Dan tahu apa yang terjadi? Saya semangat. Ini enggak mustahil.

Saya bangun tidur langsung nonton televisi dan kebetulan lagi ada film The Shawshank Redemption. Saya nonton lagi dong karena filmnya bagus dan tring. Semangat saya muncul seperti disulap, itu bukan sulap tapi doa saya dikabulin dan sedikit berharap doa yang satu lagi enggak usah dikabulin.

Iya, saya baru inget lagi kalau saya itu punya film yang selalu menemani saya melewatkan waktu. Ketika sedih ada banyak film sedih yang membiarkan saya menangis, ketika saya merasa sendiri ada film-film yang sepi sendiri yang bikin saya mikir bukan cuma saya yang punya perasaan itu di dunia ini.

Kalau perasaan saya lagi bagus tentu ada film-film yang membantu perasaan saya menjadi bahagia dan ketika saya mau belajar atau berkhayal, hampir semua film memberi saya pelajaran dan menemani saya berkhayal. Selalu ada dan jarang mengecewakan.

Saya jadi bersyukur karena ada film yang menemani ketika saya tak mau ngobrol atau tak ada teman ngobrol. Saya berterima kasih sebesar-besarnya kepada para pembuat dan pemain film yang telah bekerja keras untuk orang lain dan tentu terima kasih untuk Tuhan yang telah memberi film di kehidupan dan mengabulkan doa saya tadi malam.

Minggu, 16 Oktober 2011

Waktuku Ragu

Waktu itu tak pernah terbuang karena ada canda lalu ada luka tapi hasil yang belum terlihat kadang membuat ragu. Benarkah tak terbuang? Tapi rasanya tidak, karena dia dan semua terlihat bahagia. Aku? Tak apa. Biasa. 

Jujurku itu ada kebohongan. Kamu yang selalu bilang tahu aku, tak tahu. Tentu tak membuatmu sedih karena kau pikir aku bahagia karena kamu. Iya, aku bahagia karena melihat kamu bahagia tapi kadang itu bukan bahagia. Kamu yang selalu bilang tahu aku, apakah tahu?

Tenanglah, lelah ini hanya sementara. Ketika kamu merindukanku semua kelelahanku berkurang tapi kurangi rasa rindumu sehingga aku dapat bernapas, lebih bagus jika aku sampai bisa mengatur napasku.

Tahu tidak kenapa aku jarang berkata membutuhkanmu? Karena kata-kata itu lebih sering keluar dari mulutmu yang kadang terlalu besar sehingga milikku tak perlu lagi. 

Oh iya, aku jarang menolakmu karena aku tahu satu dua penolakan berakibat aku kesepian lebih parah lagi. Sekarang aku memang tak suka mendengar panggilanmu tapi nanti aku akan rindu panggilan itu dan aku tak mau kehilangan itu.

Aku mohon sedikit saja, beri aku waktu untuk kehilangan obrolan riang dan sedihmu. Sehingga ketika kita bertemu lagi tak ada ragu kalau aku membuang waktu.

Sabtu, 08 Oktober 2011

Terima kasih, GusMus!

Hari ini saya main sepeda sampe malem, sampe rumah itu sekitar jam sepuluh kurang. Niat dari di jalan adalah sampe rumah langsung tidur karena kaki itu rasanya udah pegel banget.

Di rumah kan ada tv ya, jadi saya nonton dulu dikit eh kebetulan saya setel Metro TV soalnya lagi gak ada yang rame cuma "Kick Andy" aja yang keliatan menarik. Itu acaranya udah mulai mungkin sekitar seperempat jalan.

Niat saya nonton sembari ganti-ganti karena ada film "Magnolia" eh malah bablas sampe abis. Saya enggak tau episode apa yang jelas bintang tamunya KH. A. Mustofa Bisri (GusMus). Wah, menurut saya bapak ini pintar sekali dan keren parah.

Saya terpukau pertama kali ketika beliau bilang, "saya tidak bisa menyalahkan anda karena berbeda dengan saya" lalu "perbedaan itu fitri" dan yang paling mantep "susah berdialog dengan yang berbeda itu penyakit". Entah kalimat pastinya apa tapi itu yang saya inget dan itu waw banget.

Apalagi tentang mengingatkan melalui kekerasan itu saya setuju banget sama pendapat beliau. Katanya biarlah semua mengkuti jalannya karena juga belum tentu jalan yang kita tuju benar karena nanti semua akan menuju jalan yang benar.

Oh iya dan ada satu lagi yang paling keren. Tentang pemikiran yang setiap orang pasti berbeda dan beliau katakan, "bepikirnya segila-gilanya yang penting jangan berhenti belajar, berpikir sama berzikir itu sama pentingnya jadi biarkanlah orang yang banyak berpikir".

Saya sudah tak bisa berkata apa-apa, semua obrolan yang terjadi tadi mencerahkan saya. Saya inget waktu dosen saya bilang orang pintar itu bisa menjelaskan sesuatu yang rumit dengan bahasa sederhana dan itulah yang tadi dilakukan oleh GusMus, sangat-sangat brilian.

Saya pikir Bapak ini keren karena saya merasa dimengerti tanpa saya perlu menjelaskan panjang lebar tapi cukup mendengar dan saya tak membantah.

Semoga ada versi mudanya dan belum nikah. Amin.