Jumat, 23 Desember 2011

Dungu

Saya dungu dan sudah waktunya untuk diam. Sudah terlalu jauh dan akan lebih baik jika menyadarkan diri sendiri sebelum menjadi bertambah dungu karena menyesal.

Rabu, 21 Desember 2011

Nilai Omong Kosong

Saya tiba-tiba ingat, beberapa waktu lalu ketemu dengan teman kecil saya. Lalu berbincang dengan sedikit mengingat kejadian-kejadian ketika kecil. Lalu kami ingat teman kami satu lagi, biasanya kami main selalu bertiga sampai acara 17an juga menari bertiga diatas panggung.

Tiba-tiba seorang ibu muncul yang juga mengenal kami dan bilang "oh si itu mah gak tau deh, nikah apa enggak tapi di rumahnya udah tidur bareng" dan bla-bla. Saya sempat kaget karena sebenarnya saya juga dengar selentingan ini tapi enggak perlu diumbar juga kan. Lalu saya sudahi obrolan karena menjadi tidak 
nyaman.

Tadi saya iseng melihat teman saya itu di dunia maya lalu saya jadi kesal, sedih dan kasian. Teman saya itu jujur sekali bahkan ketika marah disana jelas tertulis.

Saya jadi pikir-pikir panjang tentang itu, menilai orang lain buruk itu menyakitkan. Ya mungkin kalo bagus enggak menyakitkan tapi kalo menurut saya menilai itu tetep lucu.

Saya juga sering melakukan itu, menilai dalam diam. Ah, betapa bodohnya saya ini. Sebenarnya yang paling ngaco udah nilai diem-diem lalu ngomongin ke orang lain. Itu nyebelin banget dan jatohnya ya jadi gosip.

SOTOY!!!

Saya tadi abis ditampar juga sama sebuah kalimat yang begini katanya : "Engkau boleh tidak suka pendapat atau sikap orang, tapi jangan membencinya dan menjelek-jelekkannya. Jangan lupa, Allah yg menciptakannya!" (Gusmus).

Aduh aduh, semoga mulai detik ini saya belajar lagi untuk enggak ngomongin orang siapapun itu terutama ketika saya enggak tau orangnya sama sekali.

Saya jadi inget waktu itu ada yang ngatain saya alay gara-gara marah-marah di blog. Oh saya enggak marah dikatain alay, saya marah karena dinilai itu padahal orangnya enggak tau apa yang saya pikirin. Coba kalo mau nilai ditanya dulu deh, dipikirin baru dinilai. Itu boleh kalo ke saya.

Seperti kata Hitler yang kira-kira begini, seseorang kehilangan hak untuk mengkritik ataupun mengeluh ketika dia tidak paham.


Rabu, 14 Desember 2011

Licik

Ada rasa marah yang memuncak tapi tak sadar karena akhirnya hanya menghela napas panjang. Lalu melihat sekitar yang masih sama dengan warna yang juga tidak berubah.

Banyak pertanyaan yang tak terjawab dan banyak hal yang tak terhindari. Hanya saja dibagian yang ini ingin sekali dilewati karena bosan dan muak sehingga tak mau lagi tapi kenapa harus dilakukan. Ah, mungkin itu yang membuat ini tak selesai.

Sudah berapa kali tangan ini mengusap wajah yang tak ada apa-apa. Di dalamnya ada benda-benda berterbangan tak terarah lalu rasanya panas seperti waktunya meledak. Apa yang sedang terjadi?

Helaan napas itu seolah terjadi sesuatu yang dasyat tapi tak terjadi apa-apa. Mulailah kerutan-kerutan bekerja tanda tak tahu apa-apa tapi semua itu bohong. Pura-pura tak tahu.

Ini semua karena tak bersyukur lalu seenaknya saja membebani hidup orang lain. Tak perlulah tamparan dulu nanti sesalan itu lebih parah daripada ini.

Ah, memang licik! Berhentilah menipu. Kebohongan, kebodohan dan kenyataan sudah semakin sulit dipahami sehingga kebenaran semakin tak terlihat atau karena memang tak tahu mana yang benar. Terpuruk.

Selasa, 13 Desember 2011

Cowok Ganteng

Beberapa waktu ini saya sedang tergila-gila sama cowok ganteng, sebenernya sih dari dulu. Lalu setelah saya pikir-pikir tenyata saya mudah tergila-gila dan enggak semua cowok ganteng itu ganteng. Tiba-tiba saya ingin membuat definisi cowok ganteng menurut saya, enggak ngerti apa maksudnya sih ini tapi pengen. 

1. Cowok ganteng badannya bagus.
Ryan Gosling













2. Cowok ganteng itu berewokan.
Darren Criss














3. Cowok ganteng itu unik.
Gary Oldman














4. Cowok ganteng itu makin tua makin seksi.
George Clooney














5. Cowok ganteng itu baik hatinya.
Ted Mosby












6. Cowok ganteng itu menarik perhatian.
Johnny Depp














7. Cowok ganteng itu lucu.
Seth Rogen














8. Cowok ganteng itu suka olahraga dan suka keringetan.
David Beckham














Kira-kira begitulah cowok ganteng di mata saya, kalo mereka bikin salah dalam sekejap langsung saya maafin. Oh, tapi dibalik itu semua ada satu hal yang bikin cowok itu jadi ganteng banget.

9. Cowok ganteng itu cerdas, berpikiran luas dan terbuka.
Sherlock Holmes
Sheldon Cooper















Ps : 
- Karena ini fantasi saya jadi enggak ada ungkapan "cowok ganteng kalo apa adanya".
- Semoga suatu saat nanti saya bisa ketemu dengan semua yang ada gambarnya diatas itu.

Senin, 12 Desember 2011

Kamu [disana]

Maaf ya, aku ini sering tak puas. Padahal sudah kuingatkan kepadaku.

Kamu yang diujung sana mungkin bisa merasakan. Kamu memang jauh tapi dari jauh kamu sudah membuatku tersenyum dan dari jauh kamu membuat hangat. Kamu mungkin tidak tahu.

Apa kamu tahu kalau senyummu membuatku tersenyum? 

Kamu muncul disaat yang tepat, saat aku butuh. Lucu, kamu selalu muncul begitu saja ketika kucari atau tak kucari. Senyum itu bisa meredakan kegundahan. Tapi kenapa kamu begitu jauh?

Aku sulit menggapaimu, sayang.

Suaramu berkali-kali membuatku hanya terdiam apalagi ketika ditambah oleh tatapan mata itu. Ya, mungkin kita memang tak tahu satu sama lain lebih jauh tapi waktu bisa memberikan hal itu.

Biarlah, ini sudah bagus. Mungkin memang belum waktunya untuk lebih. Walapun ketika bertemu nanti akan jauh lebih bagus, tapi tak tahu nanti. Ah, sudahlah.

Saat ini yang kamu lakukan sudah lebih dari cukup karena beberapa waktu ini aku lebih sering tersenyum dan saat ini aku hanya bisa mengucapkan terima kasih. Semoga nanti yang tidak kita tahu akan lebih baik dari ini.

Kamis, 08 Desember 2011

Bodoh

Saya telah ditampar, telak. Saya juga telah ditusuk, dalam. Lalu saya diam.

Malu. Bodoh. Marah. Bagus saya masih bisa marah.
Akhirnya saya ditampar, malu. Ketika saya sadar, bodoh. Lalu tahu itu bodoh, marah.

Saya harusnya belajar dan terus merasa bodoh. Sombong itu cuma topeng atau sekedar tameng. Lalu kenapa jadi terlalu senang? Kurang bodoh apalagi itu.

Masih sempat bertanya salah siapa. Tentu bukan orang lain karena selalu bilang setuju ah mestinya ada yang tidak setuju sehingga kebingungan. Itu pintar yang bodoh kan.

Ketika semua setuju tentu benar. Memang tahu apa yang bilang setuju?
Jadi ketika semua bilang tidak setuju itu yang benar? Lalu benar itu ketika banyak orang yang bilang?
Tahu apa banyak orang itu?

Saya juga tahu apa? Saya lebih tak tahu apa-apa dari banyak orang itu. Lalu apa yang benar?

Mungkin, yang benar adalah terus belajar walaupun yang benar akan terus berganti. Berganti saat terus belajar dan akan terus berganti sampai nanti tak berganti karena telah jadi pintar atau lebih jelas disebut malas.

Kamis, 01 Desember 2011

Pahlawan : David Beckham

Semua mimpi ini dimulai 12 tahun yang lalu ketika saya masih duduk di bangku Sekolah Dasar. Saya masih mengingat jelas hari itu dimana saya jatuh cinta dengan seorang laki-laki bernama David Beckham.

Hari itu sepertinya saya tidak sengaja menonton sepak bola yang kebetulan sedang bertanding adalah Manchester United dan dipertandingan itu saya melihat sebuah tendangan dari tengah lapangan. Saya pikir itu hebat sekali entah karena saya masih kecil atau memang itu hebat.

Percaya enggak percaya beberapa mimpi saya berhubungan dengan David Beckham. Cita-cita saya pertama kali adalah ingin menjadi wartawan sepak bola karena ingin sekali ngobrol langsung dengan idola saya itu. 

Lalu saya punya mimpi ingin ke Inggris karena ingin bertemu Beckham, yah bisa dibilang keinginan saya keluar negeri itu paling besar adalah bertemu Beckham. Sekolah, kerja atau apapun itu sebenarnya hanya sampingan.

Saya suka Manchester United juga karena Beckham, saya ingin pergi Old Trafford ya awalnya karena ingin melihat Beckham bermain disana.

Saya jadi ingat setiap tanggal 2 Mei, biasanya saya mengucapkan ulang tahun dan berdoa untuk Beckham. Bahkan ketika SMP dengan pintarnya saya pernah mengirim email ke MU agar bisa bertemu Beckham sayangnya belum dibalas sampai sekarang.

Lalu tadi saya bertemu Beckham dan memang dari jauh tapi seenggaknya saya sudah bilang kalau saya cinta dengan Beckham. Entah didengar atau tidak.

Kalau dipikir-pikir jadi lucu karena mimpi saya diawali oleh seorang laki-laki yang tidak saya kenal tapi bagi saya Beckham adalah pahlawan saya.

Tuhan, tolong dengar doa saya. Suatu saat nanti tolong pertemukan saya dengan Beckham secara tatap muka dan izinkan saya mendengar suaranya atau sekedar mengucap terima kasih juga tolong jangan sampai saya pingsan.

Tulisan ini mungkin euforia karena saya bertemu Beckham tapi bertemu Beckham mengingatkan saya lagi dengan mimpi-mimpi saya dan satu mimpi terwujud hari ini.

Akhirnya mimpi -mimpi saya saat tidur ketika bertemu Beckham menjadi kenyataan walaupun di mimpi lebih indah tapi ternyata merasakan berada di dunia nyata jauh lebih indah.