Jadi, tadi saya ketemu temen SMA tanpa sengaja dan jadi ngobrol panjang lebar. Seru! Setiap ketemu temen lama pasti jadi seger.
Biasalah selalu pembukaan yang enggak penting. Pulangnya saya nonton televisi, kebetulan enggak ada yang bagus. Jadi, satu-satunya yang bisa ditonton cuma Glee dan enggak tau itu episode berapa dan ceritanya apa karena udah setengah mulai juga. Saya nonton sambil ganti-ganti sama Big Brother.
Biasalah selalu pembukaan yang enggak penting. Pulangnya saya nonton televisi, kebetulan enggak ada yang bagus. Jadi, satu-satunya yang bisa ditonton cuma Glee dan enggak tau itu episode berapa dan ceritanya apa karena udah setengah mulai juga. Saya nonton sambil ganti-ganti sama Big Brother.
Lalu, tanpa saya kira dan duga. Muncullah sebuah kalimat yang dasyat yang kira-kira begini, "tugas kamu jadi apa adanya dan tugas aku nerima kamu apa adanya". Jeng jeng! Saya langsung diem dan mikir.
Oh iya, itu sebenernya kalimat dari bapak ke anak loh bukan kalimat romantis. TAPI, kalimat itu menurut saya semestinya diterapin ke semua hubungan dan kalo berhasil jadinya oke banget.
Oh iya, itu sebenernya kalimat dari bapak ke anak loh bukan kalimat romantis. TAPI, kalimat itu menurut saya semestinya diterapin ke semua hubungan dan kalo berhasil jadinya oke banget.
Ya, enggak baik kan maksa orang buat jadi seperti apa yang kita mau. Mungkin baik menurut kita tapi belum tentu baik buat dia atau memang itu mungkin baik tapi ya pelan-pelan jangan dimarahin atau dipaksa karena menuhin ekspektasi orang lain itu berat.
Jadi apa adanya itu susah loh. Menghargai diri sendiri, percaya sama diri sendiri dan cinta sama diri sendiri, itu menurut saya kadang susah karena dibebanin harus menuhin ekspektasi orang lain. Mari kita lagi-lagi saling menghargai keputusan orang lain, paling enggak saya nyoba untuk mau ngerti dulu sampe akhirnya semoga bisa nerima apa adanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar