Kamis, 08 September 2011

Kerutan

Kerut itu bukan pertanda tua, tapi semakin dilihat semakin jelas kerut itu. Kerut yang bukan hanya pertanda tua tapi juga pertanda lain. Bingungkah? Anehkah?

Tak ada jawaban yang keluar, lalu kerut itu terus menerus berpijak disana. Semakin jelas dan semakin kerut. Lalu muncul satu jawaban yang entah kenapa hanya satu.

Aku dihapus lalu ditulis kembali. Bagaimana bisa jika setelah dihapus lalu ditulis kembali. Terlalu aneh. Aku dihapus lalu dilihat kembali. Tentu tak mungkin, semua yang sudah dihapus tak bisa dilihat lagi. Masih, terlalu aneh.

Ah iya, aku dihapus. Dihapus waktukah? Atau dihapus ingatan? Mungkin juga dihapus orang lain? Tapi lebih jelasnya aku dihapus.

Kupanggil-panggil masa itu, mungkin tak terdengar karena tak ada jawaban. Mungkinkah aku yang menghapus? Akupun tak ingat. Yang jelas terhapus atau dihapus? Entahlah.

Tidak ada komentar: