Rabu, 02 Juni 2010

Ina, Pergi dan Melewatiku

Ina sedang termenung sendiri di bawah tangga. Entah apa yang dia pikirkan, hanya dia yang tahu. Aku tertarik melihat tingkah lakunya yang selalu berganti selang beberapa menit.

Alisnya di kerutkan pandangan matanya kosong dengan bibir merapat. Dua menit kemudian matanya berkaca-kaca dengan tangan berada di dahinya. Setelah kulihat lagi dia menitikkan beberapa tetes air yang langsung diseka oleh tangan kanannya. Lalu pandangannya lurus ke depan dan dia tersenyum.

Sungguh perilaku yang aneh. Terakhir dia menghela napas panjang dan menoleh ke arahku, rupanya dia sadar. Tapi dia tiidak berbicara apa-apa akupun tidak.

Aku tidak dapat mengira-ngira apa yang akan dia lakukan nanti. Sudah, kudiamkan saja dia tapi dia malah mendekat ke arahku yang hanya bungkam. Aku takut. Dia pasti marah, walau aku tak tahu apa salahku.

Apa aku salah memperhatikan dia, sepertinya tidak. Dia semakin mendekat dan tubuhku menjadi gemetar. Aduh, aku harus bilang apa kalau ditanya. Lalu dia berhenti sejenak, melihat lagi ke arahku. Tenang rasanya.

Matanya dipicingkan dan iya mengatur letak kacamatanya. Lalu dia mempercepat langkahnya dan melewatiku. Aku tidak mengerti.

4 komentar:

CSB mengatakan...

nah loh. punya salah apa sama Ina.

Penulis Dunia Dua mengatakan...

ga tau tuh si Ina emang ga jelas banget.

CSB mengatakan...

ina yg ga jelas ato kmu yg gtau mksd ina?

Penulis Dunia Dua mengatakan...

aku yang disitu enggak tau maksud Ina makanya nganggepnya jadi ga jelas.