Minggu, 09 Juni 2013

Tiga Permintaan Tak Terjawab

Suati hari yang cerah aku berjalan-jalan dan bertemu dengan jin yang dapat mengabulkan permintaan. Lalu aku berkata padanya, "kalau kamu ingin mengabulkan permintaanku, kamu aku beri tiga kesempatan untuk membuktikan kalau kamu mampu melakukan itu."

Jin itu tampak kebingungan dan aku tak mengerti. Akupun bertanya kepadanya tentang raut wajahnya yang bingung itu dan dia berkata, "semua orang yang kutemui begitu gembira melihatku dan biasanya langsung menyebutkan permintaan mereka tanpa ragu. Mengapa kau malah meragukan aku?."

Aku berkata di dalam kepala, " ini kan pertemuan pertamaku dengan Jin itu, mengapa aku harus percaya padanya kalau dia Jin dan akau mengabulkan tiga permintaanku. Hmmm, Jin yang aneh.."

Aku dan Jin bertatap-tatapan, mungkin dengan kebingungan yang sama. Lalu kuajak dia berjalan-jalan karena hari cerah maka aku mau berjalan-jalan eh malah ketemu Jin yang ingin mengabulkan permintaan.

Kami berjalan bersebelahan. Ah, aku lupa kami tidak berjalan bersebelahan karena dia terbang. Aku tidak tahu apa namanya ini yang jelas aku dan Jin itu bersebelahan, aku jalan dan dia terbang. Beberapa menit pertama tak ada obrolan karena aku tadinya berjalan-jalan sendiri.

Beberapa menit yang canggung sampai akhirnya Jin itu bertanya, "kamu sebelum ketemu aku mau kemana? kenapa sendirian? kenapa aku ingin memperlihatkan diri dihadapanmu? kenapa aku ingin mengabulkan permintaanmu?"

Jin ini memang aneh, setelah terjadi diam yang canggung lalu dia memberondong banyak pertanyaan. Dan beberapa pertanyaan itu harusnya dia yang menjawab sendiri tapi malah bertanya kepadaku. Aku menoleh dan memberinya senyuman sambil berpikir tentang jawaban dari pertanyaan itu.

Ketika aku sedang berpikir dia bertanya lagi, "kenapa kamu tersenyum? kenapa senyummu aneh? kenapa kamu menoleh? kenapa kamu memandang ke depan terus?."

Aku memutar bola mataku, mengerutkan keningku dan bibir sebelah kananku naik. Kataku dalam hati, "kenapa dia terus bertanya padahal aku belum menjawab satupun pertanyaannya? HHHhhhhh.."

Aku menoleh lagi ke arahnya sambil menaikkan alis kiriku dan yah akhirnya aku mau menjawab, "kamu tau kan hari ini cerah? kalau hari cerah aku maunya jalan-jalan dan sekarang sedang waktunya aku berjalan-jalan sendiri. Kenapa kamu ingin memperlihatkan diri dihadapanku? Kenapa kamu ingin mengabulkan permintaanku? Kamu sebelum bertemu aku mau kemana?
Aku memicingkan mata dan melihat sekitar karena aku lagi-lagi melihat muka bingungnya. Aku pikir dia akan bertanya lagi bukan menjawab pertanyaanku. Aku penasaran bagaimana caranya dia meyakinkanku kalau dia jin. Kalau benar, aku tak tahu permintaan apa yang ingin dikabulkan olehnya.

Sebelum dia menjawab sebaiknya aku bertanya lagi, "Hey, tadi kan aku bilang kalau aku ragu padamu bagaimana kalau kau ku beri kesempatan untuk menolongku tiga kali. Setelah itu akan kuijinkan kau mengabulkan permintaanku. Setuju?"

Ini sudah kesekian kalinya aku menoleh padanya dan kali ini dia juga menoleh padaku. Keningnya berkerut lalu dia berkata, "Aku? Menolongmu? Aku tak mengerti maumu. Apa bedanya aku mengabulkan permintaanmu dengan menolongmu?Kamu manusia teraneh yang pernah kutemui tapi terserahlah."

Tanpa terasa, tiba-tiba kami sampai ke rumah lamaku yang jarang kudatangi. Asal kalian tahu, rumah ini berantakan sekali. Persis seperti tak berpenghuni, banyak benda-benda rusak dan hilang. Sepertinya ketika tak ditempati banyak maling yang datang dan pergi. Aku pikir rumah ini pernah ditempati oleh pengemis di ujung jalan itu karena pernah kulihat dia keluar dari rumah ini dan menggunakan bajuku.

Binantang-binatang kotor pun senang menempati rumah ini. Beberapa kali kulihat tikus dan kecoa dengan kotoran dan bau mereka yang menebar di rumah ini. Memang sudah tak layak tinggal tapi aku sering mampir hanya sekedar mengingat apa yang pernah terjadi di rumah ini.

Aku meminta tolong Jin itu untuk merapikan rumahku tapi tidak menggunakan sihir atau apapun itu. Aku sedikit terkagum melihatnya langsung berkerja tanpa banyak bertanya, dia sepertinya tahu bagian mana yang perlu diperbaiki dan bagian mana yang perlu dibersihkan.

Aku perkirakan sekitar tiga jam kami membersihkan rumah ini dan aku senang melihat rumah ini rapih dan bersih. Aku memang sudah niat ingin kesini dan aku membawa kunci dan gembok baru sehingga tidak sembarang orang lagi bisa masuk kerumahku.

Setelah selesai kami pergi dan berjalan-jalan lagi. Aku merasa sangat bahagia, entah karena rumahku sekarang sudah bersih atau karena Jin ini. Aku merasa nyaman berjalan disebelahnya tidak lagi seperti pertama bertemu hari ini.

Tiba-tiba aku kesal. Kesal sekali. Aku bercerita padanya dan dia tidak mendengarkan. Lalu aku lari, kencang sekali tapi sesekali menoleh dan melihat raut mukanya yang begitu saja. Aku berlari semakin kencang dan membiarkan dia diam. 

Aku berteriak kearahnya, "kamu tidak dapat dipercaya! penipu! pergi!"

Setelah dia menghilang aku memikirkan apa yang terjadi dan terus bertanya-tanya, "kenapa aku begitu kesalnya karena tiba-tiba merasa nyaman tapi juga merasa dia tidak dapat diandalkan lalu pergi saja tanpa pembuktian apakah dia benar Jin yang mengabulkan permintaan."

Ah, sudahlah! Dia juga sudah hilang.

Tidak ada komentar: