Rabu, 05 Juni 2013

Tamu

Sudah berhari-hari rumah itu berantakan tapi tak ada juga yang berani menyentuhnya untuk diperbaiki. Rumah itu memang selalu berantakan tapi hari-hari ini lebih dari biasanya. Dia kedatangan tamu, tamu yang dulu pernah datang. Sepertinya aku memang pernah lihat tamu yang itu, tamu yang beberapa kali datang dan biasanya cuma sekedar ngobrol.

Kali ini kuperhatikan sudah lebih dari sebulan, rasanya sudah lama sekali. Tamu itu sering diceritakan ke teman-temannya, tapi cerita cerita bohong. Semua temannya percaya dan suka mendengar cerita bohong itu. 

Tamu ini rajin sekali, sering membantu merapikan yang berantakan. Setiap hari menemani dia sambil sesekali bercerita. Rumah itu sempat terlihat berbeda bahkan dipandangan dia. Menakjubkan sekali!

Aku senang dengan tamu yang ini, rumah itu jadi nyaman dan hangat. Dia juga kelihatan bahagia.

Percaya tidak? Beberapa hari ini aku lihat dia murung tapi aku tak berani bertanya. Tamu itu masih ada tapi seperti tak tahu apa-apa. 

Aku lihat dia akan mengusir tamunya. Ah! Lagi-lagi diusir. Kasihan dia. Tamu itu benar-benar tak tahu apa-apa dan sekitarnyapun tak tahu apa-apa bahkan kupikir dia juga tak tahu apa-apa. 

Dia memang tak berani membiarkan tamunya lama-lama berada di rumahnya. Tak ada yang tahu bahkan dia juga tak tahu. Sudah kebiasaan sejak tamu terakhir yang lama sekali datang dan pergi sesuka hati, mungkin karena tamu itu sudah memiliki kunci.

Ketika tamu itu pergi sempat dia lupa mengembalikan kunci. Jahat! Sampai akhirnya dia harus membuat kunci baru sehingga tamu terakhir tidak lagi dapat masuk dan semua orang yang ingin masuk harus melalui ijinnya.

Aku penasaran, tamu yang ini sedang apa dan akan diapakan. Tamu ini akan pergi sendiri atau diusir? Dia masih murung dan teman-temannya begitu saja. 

Aku tahu dia pikir tamu itu sedang butuh bantuan makanya bertamu berhari-hari. Dia memang picik tapi ya begitulah dia memang dia. Kasihan dia.

Sekarang, tamu itu masih ada dan rumah itu berantakan.

Tidak ada komentar: