Minggu, 16 Agustus 2009

Terbakar

Malam itu semua hilang, semua yang sudah dibangun dengan susah payah. Bangunan itu hancur, bangunan yang kubangun dengan keringat dan air mataku. Yang terakhir kulihat semua berwarna merah dan panas.

Bangunan itu juga kubangun dengan mimpi-mimpi inidah yang tadinya kurasa aku tak sanggup untuk memulainya. Sampai akhirnya aku berani untuk bermimpi dan berusaha mewujudkan itu.

Pintu berwana merah pekat, dengan cat dinding berwana hijau muda. Lalu kamarku sendiri berwarna merah muda, seperti hatiku waktu aku memulainya. Tempat yang nyaman selalu aku cari disaat sedih dan senang apaplagi disaat aku merasa sendiri. Selalu saja membuatku kembali hidup.

Dari bangunan itu aku menemukan banyak cerita dan pelajaran berharga sehingga membuat hidupk menjadi lebih bermakna. Tapi malam itu kulihat warna merah itu berubah menjadi hitam dan abu-abu.

Benda merah itu seakan marah padaku dan meghancurkan semua mimpiku. Aku hanya terus menatap dan berharap itu kembali. tapi semua disekitarku bilang jangan. Lebih baik itu hancur karena sudah saatnya dan baiknya aku membangun yang baru, yang lebih indah.

Tidak ada komentar: