Senin, 17 Agustus 2009

Aku peduli tapi tidak lagi

Aku melihat seekor tikur berlari. Berlari dengan sekuat tenaga. Wajahnya ketakutan tapi tersenyum. Biadab. Dulu aku sering mengejarnya dan selalu ingin membunuhnya. Tapi sekarang tidak, aku hanya membiarkannya berlarian di sekitarku. Aku peduli tapi tidak lagi.

Tikus itu menjijikan sekarang. Tidak waktu kutemukan dahulu. Warnanya coklat dan bersih. Setiap hari kuberi makan. Apa saja yang ada dalam lemari es. Kalau aku sedang irit kuberi sisa makananku. Aku baik padanya. Tapi tikus itu menjijikan sekarang.

Dia berkali-kali kulihat mencuri makanan dari lemari es bahkan makanan dari teman-temanku yang berkunjung. Sungguh kurang ajar. Aku peduli tapi tidak lagi.

Tikus itu selalu berulah ketika sudah tahu seluk beluk rumahku. Bajingan. Dia memakan makananku, menggigit bajuku bahkan tidur dikasurku. Semua dilakukan tanpa izin dariku, benar-benar keterlaluan.

Sekarang tak kuurus lagi. Dia menjadi kotor dan warnanya pun menghitam. Dia tak ingin aku izinkan ke rumahku lagi. Biar saja diurus orang lain. Tikus itu tak tahu diri. Aku peduli tapi tidak lagi dan tak perlu takut.

Tidak ada komentar: