Kamis, 23 Februari 2017

Cerita si Pemeran Utama

Semua dimulai dengan sebuah cerita tanpa tendensi, sebuah cerita tanpa maksud dan sebuah cerita tanpa pembaca. Tak ada yang menduga kalau cerita tak berarti itu mungkin ada pembacanya. Sebuah cerita biasa yang tidak sebegitu serunya.

Alkisah, terdapatlah suatu tempat didaerah terpencil sana yang jauh dari hiruk pikuk kehidupan. Tinggallah banyak orang disana tapi tak mungkin semua diceritakan karena akan bingung, jadi mari kita ambil pemeran utamanya.

Pemeran utama yang hidupnya penuh drama karena kalo enggak ya enggak seru ceritanya walaupun ketika si pemeran utama ngejalanin mungkin enggak enak tapi kita cuma bisa baca aja toh si pemeran utama juga pernah bahagia.

Masa-masa bahagia telah berlalu bersama seseorang yang pergi dan si pemeran utama membuat kebahagiannya sendiri supaya tidak ada yang membawa pergi. Dia menikmati hidupnya yang gitu-gitu aja. Menikmati kebebasannya yang belum ada batasan dan tanggung jawab.

Begitu indah dijalani sampau waktu terasa begitu cepat berlalu menjalani rutinitas yang sama tanpa kebosanan karena rutinnya juga bebas. Setiap hari itu-itu saja bagai terjebak dalam dunia mimpi dan waktu berhenti.

Suatu ketika pemeran utama bertemu dengan temannya, anggap saja cameo karena temannya juga hanya datang dan pergi. Temannya membawa teman dan bertemu dalam situasi dan kondisi yang begitu saja, sehari-hari yang mudah terlupakan. Terjadi perbincangan antara mereka, perbincangan yang juga tidak menarik bagi siapapun atau paling tidak pada masa itu bagi salah satu pihak.

Waktu berlalu tanpa disadari, waktu terasa berhenti tapi terus bergerak. Banyak hal terjadi di dalam hidup si pemeran utama dan terjadi begitu saja, natural. Sesuai dengan keputusan-keputusan yang dibuatnya.

Dalam satu waktu tidak ada diantara terjadi dua buah kejadian yang bertolak belakang dan membingungkan serta meyakinkan. Sepertinya begitu dengan keadaan yang sangat penuh tidak ada diantaranya.

Terjadi banyak percakapan dalam jangka waktu lama yang terasa sebentar, si pemeran utama harus berhati-hati agar tidak semua kebahagian yang sudah dibuat tidak dibawa kabur lagi. Tapi, ini sudah bukan diantaranya lagi.

Masa lalu itu memang bukan untuk diingat tapi keputusan di masa lalu itu paling tidak sedikitnya ada pengaruhnya di masa depan. Tapi bukan masalah masa lalu yang ini sih eh tapi ada hubungannya jadi yaudah dilupain aja.

Cerita aja udah berbelik belit kayak kehidupan, karena kalo enggak berbelit tuh enggak rame, pemeran utama itu hidupnya harus berbelit biar rame terus banyak yang mau baca.

Di masa sekarang ini yang merupakan hasil dari banyaknya keputusan di masa lalu terjadilah sebuah pergejolakan perut. Entah bagaimana ceritanya yang sebemarnya tidak entah bagaimana tapi agak panjang kalau dijelaskan dalam sebuah tulisan di blog. Mungkin nanti kalau ditulis dalam bentuk buku akan lebih panjang dan mudah-mudahan menarik.

Mungkin istilah kupu-kupu dalam perut itu karena si kupu-kupu itu cari sarinya bunga di dalam perut dan perutnya ditusuk-tusuk jadilah itu perut terjadi hal yang sulit untuk dijelaskan sebuah dorongan ilmiah dari seluruh tubuh yang bergerak dan berpusat di perut.

Gejolak-gejolak ini terjadi berkali-kali dalam jangka waktu lama yang terasa sebentar karena waktu itu memang relatif, semua hal relatif tergantung situasi dan kondisi. Dalam kondisi indah maka gejolak pun terasa indah.

Sementara, teduhlah hatiku kalau kata Float mah.

Lalu disambangin sama Tiap Senja dengan bukankah bimbang menyiksamu.

Jadi perasaan memang enggak bisa muncul hanya satu kalau sudah dewasa bisa banyak yang muncul dan kadang semua munculnya pol-polan gitu.

Si pemeran utama lagi bimbang mau ambil keputusan makanya dia bikin cerita. Seru kan!

Tidak ada komentar: