Sabtu, 27 April 2013

Biar Sudah

Lalu, terjadilah sesuatu yang sulit dimengerti.
Mungkin karena kamu yang akhirnya menjadi kamu yang seperti biasanya.

Aku memang tak pernah bisa menerka apa yang Tuhan rencanakan.
Semua hal selalu diputarbalikan.
Sehingga lebih baik mengikuti jalan-Nya.

Lalu, dia dan mereka seolah tahu dan berkata aku tak berusaha.
Apa yang harus kuusahakan kalau aku tahu akan diberi yang terbaik.

Jadi, lebih baik aku mengikuti. Demi hatiku.
Kasihan, tampaknya sudah terlalu lelah bermain atau dipermainkan.

Dindingnya jadi semakin tinggi dan tebal.
Tak sembarang orang bisa menghancurkannya.

Ya, biarkanlah. Sudah.

Tidak ada komentar: