Senin, 22 Oktober 2012

Sederhana

Saya pikir dari dulu mimpi saya sederhana. Saya ingin punya tempat yang isinya film, bioskop mini, tempat ngopi dan perpustakaan. Kalau saya punya rejeki yang berlebih saya maunya gratis untuk semua orang tapi kalau ternyata belum ya paling enggak tempat itu enggak bikin orang takut untuk masuk.

Saya maunya disana jadi tempat ngobrol tentang apa aja tapi saya berharap lebih banyak ngobrol film karena ya selama ini yang bisa diajak ngobrol panjang lebar tentang film masih sedikit diantara orang yang saya kenal.

Saya tiba-tiba inget ini semua karena beberapa waktu lalu saya main di Batu Api, semacam perpustakaan dan tempat jual film. Entah kenapa waktu itu saya ngerasa seperti berada di rumah, tempat yang nyaman. 

Pertama saya ke perpustakaan, mencari buku lalu saya ngobrol sama Bang Anton yang saya pikir dia adalah empunya perpustakaan Batu Api. Saya enggak pernah lama ngobrol sama beliau tapi rasanya selalu dapet pengetahuan baru, semua hal yang dia ceritakan selalu menarik. Pernah saya sedang buru-buru hanya ngobrol sekitar lima menit tapi saya dapat info baru dari ceritanya. 

Setelah itu saya mampir ke tempat film karena teman saya ada disana, lalu sebut saja Bang Kobret langsung ngajak ngobrol tentang film "The Legend of 1990". Saya yang udah lama enggak ngobrol tentang film langsung terharu kesenengan dan ngobrol dengan senengnya melupakan temen saya yang ada disana. Wah, rasanya menyenangkan.

Setelah pulang, saya ingat lagi kalau saya juga punya keinginan seperti itu. Bedanya sekarang saya mau yang lebih sederhana, seperti Batu Api yang juga sederhana. Melakukan yang mereka inginkan dan kelihatan bahagia. Saya yang datang juga ikut bahagia.

Mungkin karena saya terlalu banyak maunya jadi sempet enggak bisa lihat sederhana yang itu. Sekarang saya mencari pakaian untuk orang lain dan iya saya senang, selain karena saya senang belanja saya juga senang melihat orang-orang itu senang dengan pilihan saya. Sederhana, memang bahagia menurut saya juga butuh uang karena ya semua yang saya suka butuh uang. Tapi dengan penghasilan yang secukupnya sudah cukup untuk saya karena yang terpenting saya bisa ngobrol hal yang saya suka dengan orang lain.

Ada yang mau ngobrol film? Saya haus.

2 komentar:

andhinhz mengatakan...

sederhana itu sederhana. tapi kadang, jalan untuk mencapai yang sederhana itu kompleks.
dan kata seorang senior yang ngopi bareng kemarin-kemarin, seringkali butuh perjalanan yang kompleks untuk bisa memahami kesederhanaan :D

Penulis Dunia Dua mengatakan...

Ho oh. Jalannya udah keribetan sampe akhirnya kepikiran lagi pas abis dari Batu Api padahal sering banget kesana. Emang waktunya aja yang ngepas banget ya..