Minggu, 20 November 2011

Ribet dan Simpel

Kemarin-kemarin itu saya habis ngobrol sama temen saya tentang kegelisahan saya yang ternyata banyak sekali. Ya, pasti banyak saya manusia yang punya pikiran. Lalu terbentur di dua kata, simpel dan ribet.

Saya sering bingung dengan orang-orang yang pernah bertanya saran kepada saya lalu dibantah dengan "tapi". Oke, definisi saran menurut saya adalah meminta pendapat orang lain untuk mempertegas keputusan sendiri. Jelas, kalau minta saran ya didengarkan bukan dibantah, kalau enggak sesuai ya dipikirkan aja sendiri kan keputusan untuk sendiri.

Oh iya, jelas menurut saya orang yang minta saran lalu membantah termasuk kategori ribet. Selain bikin ribet orang lain karena harus berpikir tentang masalah dia, ada kemungkinan juga menyinggung karena merasa sarannya tidak didengarkan dan untuk diri sendiri adalah coba dipikirlah itu ribet banget.

Ada juga beberapa hal yang membuat saya gelisah parah tentang orang-orang yang bercerita tentang masalahnya lalu diulang, diberi saran dan lalu diulang, didengarkan dan lalu diulang. Coba dingat-ingat kata Einsten, itu seperti melakukan hal yang sama lalu mengharapkan hasil yang berbeda.

Ketika sudah menceritakan satu masalah dan didengarkan atau diberi saran tentu orang yang mendengarkan berharap masalah itu bisa selesai karena si empunya masalah akan mengambil keputusan tentang masalahnya bukan diceritakan ulang dengan beberapa versi berbeda padahal ujung pangkalnya sama. Tentu itu menambah rumit yang sudah ada. 

Jadi, kalau merunut kata-kata Einsten adalah ketika kepentok ya cari jalan lain karena mengulang proses tentu mengulang hasil dan saya setuju banget.

Lalu menurut saya kenapa masalah bisa terulang karena proses menuju penyelesaian hanya diulang tanpa mengambil keputusan maka masalah akan tambah ribet. Anggaplah masalah itu masa sekarang, proses adalah masa lalu dan keputusan adalah masa depan. Jadinya kalau mengulang masa lalu maka akan tetap berada di masa sekarang dan tentunya jauh dari masa depan.

Saya jadi ingat waktu nonton How I Met Your Mother, ada kalimat begini dari Robin Scherbatsky :
"Ted, future is scary. But you can't run back to the past because it's familiar."

Simpelnya dari semua ceritanya ya, bikin keputusanlah biar enggak ngulang. Betapa kerennya saya. Ah..

Nb : Kalau ada yang merasa disebutkan dalam cerita diatas, semoga tidak tersinggung karena ini bentuk kebebasan saya dalam bentuk tulisan ya. Kata Orang bijak mah, sama-sama belajar yaaah..

Tidak ada komentar: