Sesosok makhluk buas dan ganas tiba-tiba muncul dihadapanku. Entah muncul darimana aku tidak tahu, tapi dia kelihatan senang karena berhasil membuatku takut.
Aku tak bisa berkata apa-apa, lututku lemas, jantungku berdetak dengan sangat kencang, kelenjar ketingat dalam tubuhku bekerja dengan sempurna dan entah kenapa aku menangis. Aku merasa tidak ada yang dapat kulakukan.Aku sangat takut dan aku kesal karena merasa tidak dapat menolong siapapun.
Makhluk itu semakin mendekat dan sudah menyentuhku, dia seperti mempermainkan aku dan aku hanya bisa menangis meraung-raung. Dasar makhluk sialan, hardik ku dalam hati. Ini tidak dapat dibiarkan karena dia terus mengganggu tapi aku sangat takut tidak bisa melawannya.
Aku mencari pertolongan, apapun dan siapapun yang kupikir bisa mengalahkannya. Aku tidak bisa lagi berada dekat makhluk itu. Dia sangat menjijikkan dan membuatku mual. Bangsat.
Aku harus menguatkan diriku agar dia takut padaku, tapi apa mungkin. Tubuhnya dua kali lipat tubuhku dan giginya seakan siap untuk menerkam. Sial. Tapi kalo aku tidak bertindak aku pasti mati. Mati, sesuatu yang menenangkan sepertinya, untukku tidak dengan cara seperti ini. Karena aku masih bisa melawan.
Baik. Ini saatnya. Tunggu kau makhluk aneh, aku akan melawanmu. Kamu akan mati ditanganku. Tuhan, berikan aku kekuatan untuk melawan makhluk menjijikkan itu. Dalam sekejap, aku sudah berada dibelakangnya dengan tangan kosong, kugigit kakinya yang penuh luka lalu kujambak rambutnya yang berwarna hijau. Dia bau, aku hampir muntah berada di dekatnya.
Yak. Aku berhasil membuatnya terjatuh. Mampus kau!! eh, tapi dia mendekatiku dan tersenyum. Hah?
lalu bayangannya menjadi tipis dan menghilang. Hilang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar