Pernah aku hampir menangis ketika melihatmu tersenyum.
Tapi tenang, sayang..
Bibirku lebih sering merekah ketika melihat senyum di wajahmu.
Hari itu aku menangis, detik kemudian tak lagi karena melihatmu.
Tak ada yang aneh ketika itu kamu.
Entah. Sepertinya aku tahu kamu kesepian.
Hari itu aku menangis, detik kemudian tak lagi karena melihatmu.
Tak ada yang aneh ketika itu kamu.
Entah. Sepertinya aku tahu kamu kesepian.
Kamu memang ceria tapi aku melihatmu, sayang..
Mungkin rasa kesepian itu yang membuatku melihat dirimu lebih dalam.
Mungkin rasa kesepian itu yang membuatku melihat dirimu lebih dalam.
Aku seakan mengerti semua gerak itu. Kamu, aku, kesepian.
Aku tersenyum melihatmu senyum, bahkan aku bisa tertawa ketika kamu tertawa.
Suatu waktu aku bersedih karena melihat mukamu murung.
Hatiku sakit ketika kamu bilang kesepian.
Jangan pernah kesepian, aku ada untuk kamu.
Ketika aku melihatmu menangis, aku tersenyum agar kamu ikut tersenyum.
Tapi ketika aku tahu kamu sedih dan tidak bisa menangis, aku sepertinya yang lebih sedih.
*Hey, jangan sedih ya..
Ketika aku mencari alasan untuk tertarik padamu sangat mudah tapi ketika aku mengingat lebih dalam tak ada ingatan sedikitpun.
Tahu tidak hebatnya kamu?
Aku tersenyum melihatmu senyum, bahkan aku bisa tertawa ketika kamu tertawa.
Suatu waktu aku bersedih karena melihat mukamu murung.
Hatiku sakit ketika kamu bilang kesepian.
Jangan pernah kesepian, aku ada untuk kamu.
Ketika aku melihatmu menangis, aku tersenyum agar kamu ikut tersenyum.
Tapi ketika aku tahu kamu sedih dan tidak bisa menangis, aku sepertinya yang lebih sedih.
*Hey, jangan sedih ya..
Ketika aku mencari alasan untuk tertarik padamu sangat mudah tapi ketika aku mengingat lebih dalam tak ada ingatan sedikitpun.
Tahu tidak hebatnya kamu?
Kamu tak pernah bilang apa-apa tapi aku bergerak perlahan ke arah yang baik.
Aku percaya, masih ada mungkin karena masih manusia.
Semoga Tuhan mengijinkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar