Senin, 16 Agustus 2010

Menulis Untuk Sejarah Saya

Saya sedang tertawa sendiri melihat kelakuan saya sendiri. Heranlah saya melihat saya yang tidak bisa saya tebak ini. Jadilah saya harus pintar-pintar mengatur strategi untuk diri saya sendiri agar tujuan-tujuan saya tercapai.

Saya sadar diri ketika bercerita ke teman-teman terdekat tentang ini dan itu lalu dalam beberapa waktu lagi pikiran saya berganti. Bahkan hal yang saya sukai juga berganti tanpa saya sadari.

Untunglah untuk merekam jejak saya sendiri saya menulis catatan-catatan tentang hidup saya dan ketika membaca itu lagi (kadang-kadang) membuat tertawa sendiri. Jadilah saya pernah norak, pernah keren, pernah bodoh, pernah pintar, pernah mengesalkan dan hal-hal lain sepertinya saya sudah pernah.

Catatan ini pun saya tulis untuk merekam apa yang pernah saya pikirkan dan pernah saya tulis. Jadi akan sangat berguna buat saya bukan untuk anda yang membaca. Seperti kata Pramoedya Ananta Toer :

"Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian."

Yah, semoga tulisan-tulisan saya selama ini abadi dan tidak hilang dalam sejarah seperi sejarah negara saya.

Mumpung masih muda nih, coba-coba hal baru lagi ah. Biar nanti pas udah tua kalau ada yang bertanya saya bisa jawab "pernah".

Tidak ada komentar: