Aku adalah sebuah batu yang sudah berkelana jauh dari tempat asalku. Dulu aku besar, diangkat oleh beberapa pria kuat ke atas mobilnya. Masih bersama batu-batu yang lain, kami bergoyang dan bersenggolan di dalam mobil terbuka itu. Bahkan beberapa temanku ada yang keluar tanpa disengaja.
Tibalah aku di sebuah kota, di kota ini banyak batu. Ditambah lagi aku dan teman-temanku makin banyaklah batu di kota ini. Kami jadi tidak terlaluu diperdulikan. Pria-pria kuat itu hanya melempar kami ke lapangan tanah yang cukup luas. Lalu aku dihancurkan begitupun teman-temanku.
Aku dipisahkan lagi dari teman-teman yang lain. Kali ini seorang pria kuat sanggup mengangkatku sendiri. Aku di atas mobil lagi dan mobil berjalan lagi. Kali ini aku dijatuhkan di tanah lapang. Tepat dihadapanku ada pria tampan yang terus bejalan membawa gulungan kertas berwarna biru.
Aku didiamkan cukup lama sampai aku lagi-lagi dihancurkan menjadi lebih kecil. Pria yang tidak kuat pun bisa mengangkatku. Tapi pria ini kecil, ah bukan dia bukan pria. Dia hanya anak laki-laki.
Dia melemparkanku tinggi-tinggi hingga butuh waktu lama untuk menyentuk bumi lagi. Percayalah, ketika menyentuh bumi rasanya sakit dan aku menjadi keping yang sangat kecil. Anak itu lalu menendangku, terus dan terus. Hingga sampailah dia di di depan rumahnya. Aku teronggok di atas rumput tak berdaya.
Ternyata aku berada disana dalam waktu lama tapi aku tidak tahu itu berapa lama. Aku hanya merasa basah, kering, panas, dingin dan melayang. Hanya bergeser sedikit tapi tak jauh.
Anak yang membawaku sudah menjadi pria dewasa. Dan dia cukup tampan hanya saja yang kulihat wanitanya sering berganti, tapi kulihat dia bahagia maka tak apa.
Semakin sering terkena air, aku semakin kecil dan semakin rapuh. Penglihatanku juga sudah tidak bagus. Aku tidak lagi bisa melihat ekspresi manusia. Manusia yang sering kulihat tersenyum, menangis bahkan menangis sambil tersenyum. Aku tidak bisa melihat lagi.
Sebentar lagi aku akan menjadi debu dan tertiup angin. Tapi aku bahagia menjadi bagian dari manusia walau manusia tidak tahu aku tahu.