Selasa, 28 Februari 2017

Dilema #8

Kebutuhan juga harus jelas karena akan terombang ambing dalam pertanyaan yang sama juga dalam kondisi yang semakin berantakan.

Lalu harus bagaimana?

Dilema #7

Mencari petunjuk di tempat semua orang mencari petunjuk. Beberapa mendengarkan dan beberapa bercerita sehingga semua terjebak dalam arah.

Lalu harus bagaimana?

Dilema #6

Tidak dapat berhenti dan tidak berarah, mungkin ketika berhenti juga hilang arah. Segalanya tentang ketidakpastian yang pasti terjadi.

Lalu harus bagaimana?

Dilema #5

Butuh tapi tak butuh. Ketika ekspektasi melambung tinggi bukan waktunya untuk mempersalahkan orang lain karena orang lain begitu saja.

Lalu harus bagaimana?

Dilema #4

Kebisingan yang terasa sepi dan sepi dengan penuh kebisingan. Semua tak terhenti ketika waktu terasa. Hidup ini bergerak dan tak bergerak. Waktu mengikuti arah jalan yang tak kunjung lurus. Semakin lama semakin tak terlihat.

Lalu harus bagaimana?

Dilema #3

Pagi tetap dingin dan malam mengikuti, entah dimana matahari berada. Sosoknya tak juga dirindukan tapi semua bergantung dan tak melepaskannya seolah hidup tak lagi bisa bergerak.

Lalu harus bagaimana?

Dilema #2

Ketika kesetiaan tak dihiraukan. Segalanya bukan tentang hubungan. Dipersalahkan tanpa tujuan hingga saling menyalahkan. Kebencian muncul dalam ketidakadilan.

Lalu harus bagaimana?

Dilema #1

Ketika dunia berada di ambang batas. Entah batas apa yang bisa menghalau. Terlalu sempit membuat tercekat. Sesuatu yang baik tak selamanya baik.

Lalu harus bagaimana?

Kamis, 23 Februari 2017

Cerita si Pemeran Utama

Semua dimulai dengan sebuah cerita tanpa tendensi, sebuah cerita tanpa maksud dan sebuah cerita tanpa pembaca. Tak ada yang menduga kalau cerita tak berarti itu mungkin ada pembacanya. Sebuah cerita biasa yang tidak sebegitu serunya.

Alkisah, terdapatlah suatu tempat didaerah terpencil sana yang jauh dari hiruk pikuk kehidupan. Tinggallah banyak orang disana tapi tak mungkin semua diceritakan karena akan bingung, jadi mari kita ambil pemeran utamanya.

Pemeran utama yang hidupnya penuh drama karena kalo enggak ya enggak seru ceritanya walaupun ketika si pemeran utama ngejalanin mungkin enggak enak tapi kita cuma bisa baca aja toh si pemeran utama juga pernah bahagia.

Masa-masa bahagia telah berlalu bersama seseorang yang pergi dan si pemeran utama membuat kebahagiannya sendiri supaya tidak ada yang membawa pergi. Dia menikmati hidupnya yang gitu-gitu aja. Menikmati kebebasannya yang belum ada batasan dan tanggung jawab.

Begitu indah dijalani sampau waktu terasa begitu cepat berlalu menjalani rutinitas yang sama tanpa kebosanan karena rutinnya juga bebas. Setiap hari itu-itu saja bagai terjebak dalam dunia mimpi dan waktu berhenti.

Suatu ketika pemeran utama bertemu dengan temannya, anggap saja cameo karena temannya juga hanya datang dan pergi. Temannya membawa teman dan bertemu dalam situasi dan kondisi yang begitu saja, sehari-hari yang mudah terlupakan. Terjadi perbincangan antara mereka, perbincangan yang juga tidak menarik bagi siapapun atau paling tidak pada masa itu bagi salah satu pihak.

Waktu berlalu tanpa disadari, waktu terasa berhenti tapi terus bergerak. Banyak hal terjadi di dalam hidup si pemeran utama dan terjadi begitu saja, natural. Sesuai dengan keputusan-keputusan yang dibuatnya.

Dalam satu waktu tidak ada diantara terjadi dua buah kejadian yang bertolak belakang dan membingungkan serta meyakinkan. Sepertinya begitu dengan keadaan yang sangat penuh tidak ada diantaranya.

Terjadi banyak percakapan dalam jangka waktu lama yang terasa sebentar, si pemeran utama harus berhati-hati agar tidak semua kebahagian yang sudah dibuat tidak dibawa kabur lagi. Tapi, ini sudah bukan diantaranya lagi.

Masa lalu itu memang bukan untuk diingat tapi keputusan di masa lalu itu paling tidak sedikitnya ada pengaruhnya di masa depan. Tapi bukan masalah masa lalu yang ini sih eh tapi ada hubungannya jadi yaudah dilupain aja.

Cerita aja udah berbelik belit kayak kehidupan, karena kalo enggak berbelit tuh enggak rame, pemeran utama itu hidupnya harus berbelit biar rame terus banyak yang mau baca.

Di masa sekarang ini yang merupakan hasil dari banyaknya keputusan di masa lalu terjadilah sebuah pergejolakan perut. Entah bagaimana ceritanya yang sebemarnya tidak entah bagaimana tapi agak panjang kalau dijelaskan dalam sebuah tulisan di blog. Mungkin nanti kalau ditulis dalam bentuk buku akan lebih panjang dan mudah-mudahan menarik.

Mungkin istilah kupu-kupu dalam perut itu karena si kupu-kupu itu cari sarinya bunga di dalam perut dan perutnya ditusuk-tusuk jadilah itu perut terjadi hal yang sulit untuk dijelaskan sebuah dorongan ilmiah dari seluruh tubuh yang bergerak dan berpusat di perut.

Gejolak-gejolak ini terjadi berkali-kali dalam jangka waktu lama yang terasa sebentar karena waktu itu memang relatif, semua hal relatif tergantung situasi dan kondisi. Dalam kondisi indah maka gejolak pun terasa indah.

Sementara, teduhlah hatiku kalau kata Float mah.

Lalu disambangin sama Tiap Senja dengan bukankah bimbang menyiksamu.

Jadi perasaan memang enggak bisa muncul hanya satu kalau sudah dewasa bisa banyak yang muncul dan kadang semua munculnya pol-polan gitu.

Si pemeran utama lagi bimbang mau ambil keputusan makanya dia bikin cerita. Seru kan!

Belajar dari si Ibu Baik

Setiap orang pasti banget ada kelebihan sama kekurangannya, biasanya kalau saya berprasangka baik pada kesan pertama ujungnya gak enak dan kalau berprasangka buruk ujungnya gak akan kenal karena males. Paling enak adalah enggak berprasangka sama sekali.

Di kantor ini ada seorang Ibu Direktur yang baik hatinya dan dengan kebaiknannya ya pastilah ada satu situasi dan kondisi yang enggak ngenakin tapi ketutuplah. Duh, ini ceritanya mau nyeritain tentang kebaikan dia tapi takut. Biarlah, toh manusia begitu ya.

Ini tuh banyak banget pelajarannya dari si Ibu Direktur tentang bagaimana memperlakukan orang lain. Banyak hal yang memorable juga jadi bingung mau mulai darimana. Mari dimulai dari pertama kali bertemu.

Pertama kali ketemu ya biasa aja sih, normal-normal aja gak ada prasangka baik ataupun buruk karena pembawaannya juga biasa aja sampai ada satu kejadian yang bikin jadi agak deket. Kejadiannya adalah sungguh dramatis karena waktu itu saya dituduh nyimpen uang perusahaan dan ya saya mah orang baik jadi pasti ketauan kalo enggak salah. Disanalah awal mulanya kepercayaan itu muncul.

Disertai dengan banyak kejadian lagi yang sangat manusiawi, dengan jabatan beliau menempatkan diri dengan pas. Disatu sisi beliau adalah seorang pemimpin, di sisi satu lagi seperti seorang Ibu dan satu sisi lagi seperti teman.

Kita kalo ngobrol ya kayak temen aja, ngomongin apa aja segala macem dibahas walaupun beda jaman dan kadang beda preferensi tapi saling hormat satu sama lain. Kayak seorang Ibu adalah dia suka banget ngejajanin, ngejagain, ngemanjain bahkan waktu mesti nangkring tiba-tiba ke Semarang di jemput dan diajak nginep di rumahnya. Banyak lagi kondisi lain yang bikin bener-bener kayak Ibu.

Dengan penempatan yang begitu beliau juga pas menempatkan diri sebagai pemimpin yang bikin saya hormat sama dia, mau minta tolong apa aja di jam berapa aja biasanya saya kerjain. Dengan baiknya beliau selalu bilang tolong dan terima kasih. Itu ada udah cukup.

Dan sebagai pimpinan dia juga ngemong, pendengar yang baik, membela anak buahnya didepan yang lain juga kadang ditinggi-tinggiin gitu deh. Lemah udah seorang saya sebagai orang yang loyal diperlakukan begini ya setia dong.

Mungkin juga karena Direktur yang satu lagi kelakuannya beda jauh kali ya, jadi berasa bener bedanya

Bahkan di masa-masa sulit, ketika lagi bingung banget dia ngedengerin walaupun enggak ngerti sama jalan pikiran saya dan mencoba untuk mengerti jalan pikiran saya dan mencari solusi yang terbaik yang juga bikin tenang.

Di jaman-jaman mau resign itu, Ibu ini juga yang melarang dengan sangat logis memberikan solusi untuk menghilangkan kebosanan dengan cutilah setiap bulan. Luar biasa pengertian menghadapi seorang anak yang sering kayak anak kecil.

Sebenernya memperlakukan pegawai seperti manusia itu udah cukup sih dan ini malah lebih, jadinya banyak belajar untuk jadi lebih sabar dan lebih baik karena udah diperlakukan begitu sama orang lain atau mungkin karena saya orang baik jadi disekitar banyak juga orang baiknya.

Nah itu sebuah kata-kata orang itu ada benernya juga kalo mau liat kelakuan orang itu jangan liat pas dia bersikap ke sesamanya atau keatasnya tapi gimana dia bersikap ke bawahnya. Indah. Menghargai kebebasan dan perbedaan juga indah banget.

Senin, 13 Februari 2017

Belajar dari 1N2D

Sebagai seorang yang melakukan apapun tergantung mood, akhir-akhir ini emang lagi mood banget nonton 1 Night 2 Days. 1N2D ini adala sebuah variety show dari Korea yang lucu banget. Awal mula nonton ini bener-bener enggak sengaja. Disebabkan oleh kalah itu sekre di sebuah UKM di Unpad baru dihibahkan televisi dan lalu dipasanglah tv kabel, bukan karena kaya tapi karena dipasang antena cuma ada semut aja.

Waktu itu masih season 2, membernya adalah Kim Jongmin, Lee Suo Geun, Uhm Tae Woong, Kim Seung Woo, Joo Won, Sung Si Kyung dan aktor kesukaan saya yaitu Cha Tae Hyun. Waktu itu enggak sengaja, kita lagi di sekre rame-rame terus nonton tv terus setel KBS dan nonton entah episode berapa tapi lucu banget ketawa sampe sakit perut dan pukul-pukulan. Semenjak itulah terjadi..

Entah sih ya berusaha nonton season 1 dan kurang suka tapi season 2 suka walaupun katanya dianggap gagal tapi lucu banget. Dan beranjaklah ke season 3, awal mulanya sebagai seorang manusia yang susah dengan perubahan agak-agak gak bisa terima dengan perubahan member di season 3. 

Lalu ngambek entah sama siapa karena sempet beberapa lama enggak nonton tapi sebagai pecinta Cha Tae Hyun gimana ya setiap minggunya enggak nonton itu rasa ada yang kurang. Cha Tae Hyun itu ibarat sesosok laki-laki idaman di mata saya. Boleh dong ya, karena aktingnya itu loh ya ampun bagus banget, hampir udah nonton semua film nya dan sukses bikin ketawa ataupun sedih padahal aslinya dia doyan banget ketawa. Dan dia orangnya super simpel, cuma pengen bikin orang-orang bahagia ngeliat dia. Istrinya disuruh belajar masak dan dipamerin, deket sama anak-anaknya, istrinya bangun siang yaudahlahya. Itu kan indahnya loh ya, yang keliatan. Duh kalo ngomongin Cha Tae Hyun udah kayak stalker.

Mari kita kembali ke pembahasan yang ingin dibahas, jadi season 3 ini yang akhirnya bikin jatuh cinta padahal awalnya gak bisa terima. Namanya juga manusia ya. Kalo disuruh pilih pas nanti ketemu member akan pilih siapa udah pasti bingung sih, walaupun ya Cha Tae Hyun masih nomer satu tapi member lainnya juga mencuri hati. Bahkan sampe stafnya juga mencuri hati. Entah gimana sih mereka bikin acara nih.

Tadinya nonton 1N2D emang buat hiburan aja, murni untuk hiburan di hari senin setelah lelah beraktifitas. Tapi ada banyak episode yang menimbulkan inspirasi. 

Satu. Mereka itu kalau memuji pol dan kalo ngatain juga pol tapi enggak menyinggung, entah ini gimana caranya ngatain orang bodoh tapi kita bisa tau kalo mereka itu bercanda. Karena hidup memang butuh canda. 

Dua. Mereka mengerjakan segala sesuatunya dengan pol dan seakan haram untuk melakukan multitasking. Satu orang ngerjain satu hal untuk satu kali syuting dengan 6 member dan stafnya bisa 100 orang. PD nya banyak, penulisnya banyak, audio, kameramen, lighting, stylish, manager, semua ngerjain satu hal. Emang harus fokus dong biar pol gitu.

Tiga. Mereka enggak tau dah kalo meeting kayak apa tapi banyak banget hal-hal baru yang tercipta dari games dan seru atau mereka ngambil dari games jaman dulu dan dimodifikasi dan itu simpel banget.

Empat. Banyak episode itu ditujukan bukan cuma untuk menghibur tapi juga mendidik secara enggak langsung lewat ketawa.

Kemarin pas banget lagi nonton di episode Non-Possession Trip, yang pada intinya adalah ngajarin kalau jangan serakah dan dengan merasa enggak memiliki apa-apa maka enggak akan ngerasa kehilangan. Episode ini lucu banget tapi juga ngena banget. Kan sialan.

Lalu ada episode tentang para reporter yang nunjukin kalo mereka tuh keren ya, cepet bener buat mikir, cepet banget buat nulis, cepet banget buat bikin berita dan cepet banget menyerap informasi serta paling penting menujukan juga sisi manusiawinya.

Beberapa episode tentang kesehatan yang ngingetin buat hidup sehat dan episode enggak boleh ngerokok itu asli beneran lucu banget. Orang kalo dilarang bener-bener bisa melakukan berbagai cara walaupun tahun itu enggak baik.

Dan banyak episode yang bikin ketawa terbahak-bahak, kenceng, sakit perut dan dicurigai nonton apa. 

Kesel sih, gimana sih caranya bikin acara buat hiburan tapi juga mendidik gini. Pokoknya harus bisa! Nanti! Pasti!