Kamis, 16 Juni 2016

Obrolan Ketawa

Suatu pagi yang tidak bersemangat, tiba-tiba terjadi percakapan yang kira-kira begini :
T :Temen
S : Saya
T : "Lo muak gak?"
S : "Muak"
T : "Sama siapa atau apa?"
S : "Sama apa aja. Kok?"
T : "Kok apa?"
S : "Kok tiba-tiba pas pertanyaannya"
T : "Gue muak banget sama hidup gue. Kenapa ya? Rasanya pengen lari dengan tidur terus."
S : "Nah itu. Pas. Gue hampir gak masuk hari ini. Gara-gara gak mau ngapa-ngapain"
T : "Iya banget. Gue masuk karena mau bantuian aja"
S : "Iya bener. Gak tau juga ini apa sih. Gue padahal punya jatah libur"
T : "Sama"
S : "Mau liburan tapi gak bahagia. Kenapa ya? Kayak yang kosong melompong. Ngerencanain liburan juga gak seseneng itu."
T : "Butuh pasangan hidup. Yang bikin depresi itu karena salah pasangan"


Suatu malam ya begitu aja, tiba-tiba terjadi percakapan yang tidak kalah seru dengan teman yang berbeda yang ujungnya begini juga.
T : "Asli, kita parah sih pasrahnya. Nothing excites us a lot banget ya?"
S : "Banget. Temenku juga bilang lo kenapa sih pasrah banget?. Ya abis mau gimana lagi"
T : "Sedih sih. Tapi..tapi apa bener kita gak bisa merasakan lagi?"
S : " Haha itu gak tau. Mungkin sih mungkin akan. Tapi gak tau."
T : "Gak tau kapan dan gimana yang pasti gak kaya yang pertama."
S : "Iyaa. Nunggu juga gak tau nunggu apa"
T : "Muahahahaha. Sama. Ya ampun."

Lalu apa? 

Itu dua obrolan yang terjadi tiba-tiba dalam jangka waktu yang tidak terlalu jauh dan sambil ketawa-ketawa. Padahal obrolannya sedih tapi bahasnya ketawa, yang jelas sih saya ketawa beneran dan mungkin dua teman saya juga.

Mungkin bener juga yang bikin kami begitu adalah salah pasangan yang membawa petaka.

Tapi. Tulisan ini bukan tentang depresi

Selasa, 07 Juni 2016

Yuk "Let's get lost" !!!

Ceritanya kerja di Perusahaan dengan pemimpin yang toleransinya luar biasa. 

Beberapa waktu lalu diundang makan siang sama Bapak CEO karena salah satu penghuni kantor ada yang keluar. Tetep sih dikala makan siang ngomongin kerjaan dan makanan, kala itu mood si Bapak lagi baik jadi bercanda terus. 

Lalu disela-sela pembicaraan tiba-tiba si Bapak mengatakan sesuatu yang akan bikin bahagia, kira-kira begini "jatah cuti satu tahun yang belum diambil bisa digunakan setelah lebaran karena pasti pengen libur panjang, kan?". Pas dibilang itu belum ngeh karena masih fokus sama makanan.

Lalu tanya sama Ibu Direktur, "apaan, Bu?". Dijelasin lagi dan sumringah, setelah itu terus mengulang "serius nih, libur 3 minggu? beneran?"

Bikin rencana ini itu, pengen kesini pengen kesitu. Rencana mudah sih pengen ke Karimun Jawa karena tinggal ngitung ongkos Bus sama Kapal aja, disana udah aman dan tentram tapi kemudian ngecek kalau Float2Nature bulan September ke Karimun, jadi tunda aja deh.

Rencana kedua yang paling mudah adalah ke Jogja, kota yang setiap tahun harus banget didatangi entah kenapa dan rencana ketiga ke Nangor/Bandung aja deh sekalian nostalgia toh temen-temen banyak disana.

Tak dinyana, beberapa hari yang lalu diajak sama Ibu-Ibu di kantor ke Balikpapan. Lagi mikir tiket pesawatnya aja udah mahal belom nginepnya di Hotel kalo sama mereka, bisa abis berapa. Datang lagi kabar gembira, "Cindy tenang aja nanti tiket pesawat dibeliin, mau pulangnya kapan? Terus hotelnya gampanglah bisa sharing, kalo pulang lama bisa tinggal di rumah Ibu."

Kok?

Indah banget itu dikasih liburan tiga minggu dan diajak liburan dua hari tanpa akomodasi ke Balikpapan. 

Berpikirlah, untuk "let's get lost" karena udah lama banget. Terakhir perjalanan hampir satu bulan tanpa rencana ke Malang, Surabaya, Bali dan Jogja itu membekas dan meninggalkan banyak cerita. Tapi menghilang juga lebih seru kalo ada temennya walaupun satu, jadi seenggaknya bisa saling jaga. Ya, walaupun kalau pada akhirnya tetep sendiri bodo amatlah.

Jadi, sekarang mencari kawan untuk "let's get lost" ke Balikpapan abis lebaran, kira-kira 11-16 Juli 2016 (atau lebih). Rencananya gak ada, pengennya sih kalo bisa semoga bisa nemplok di Derawan. Yuk ah!